29 January 2018
kejadian di hari ini.
Tadinya saya tak mau tulis kejadian ini di blog ku.
Saya beranggapan itu hal kecil yang tidak ada apa-apanya.
Tapi akhirnya saya tulis juga kejadian ini di blog ku, karena :
Teman ku bilang, "mungkin kamu pakai baju tak bagus maka dikira pengemis".
Kejadiannya adalah :
Rupanya saya salah pada pokok pikiran.
Selama ini pokok pikiran ku adalah Semua orang seperti ku yang begitu mudah memberikan bantuan pada orang lain. Termasuk Bhikkhu / Rohaniawan.
Tadi saya antar Bhikkhu yang asal dari Singapore dan sudah beberapa hari di Bintan.
Saya antar dia cari hotel yang terdekat dengan Vihara itu.
Di daerah sana ada 1 hotel yang depannya ada Rupang Buddha yang berwajah 4 sisi (milik hotel itu).
Saya kesana boking kamar hotel bersama Bhikkhu.
Lalu saya tau pemilik hotel tsb ramah pada Rohaniawan / Bhikkhu.
Tadi saya mau jumpa pemilik hotel itu. Saya mau minta bantuan dia untuk bantu Bhikkhu itu dalam hal :
1. Bantu terjemahkan dari Mandarin ke bahasa indonesia.
2. Bantu antarkan Bhikkhu itu ke Vihara karena Bhikkhu tsb tidak tau jalan.
Dan Bhikkhu itu mau nekat bawa kendaraan sendiri ke hotel.
Sebenarnya saya khawatir pada Bhikkhu itu jika bawa kendaraan sendiri. Saya takut dia tersengol, dll.
Lalu anaknya pemilik hotel datang lalu pergi. Dia menghindar.
seolah-olah kami pengemis.
Waktu itu saya pakai baju kaos oblong yang tidak bagus.
Sebenarnya kami tidak pengemis loh.
Saya hanya mau minta dia bantu Bhikkhu itu dalam terjemahan dan bantu antarkan ke Vihara. Karena jaraknya dekat.
Rupanya saya salah. Saya salah pada pokok pikiran ku.
Bukan semua orang sama seperti ku yang pokok pikirannya : Selalu Beri Bantuan pada orang lain.
Saya tak punya mobil. Kalau punya mobil pasti saya bantu.
Bhikkhu yang akan datang dan nginap di hotel itu 2 orang maka tidak bisa diantar dengan sepeda motor.
Walaupun saya tak punya mobil di Bintan.
Tapi saya punya cita-cita yang tinggi yaitu :
Saya mau Kuliah S2 lagi di Medan.
Saya mau beli rumah di Medan.
Saya mau buat usaha baru di Medan. Saya akan punya mobil di Medan.
Dan bisa saja saya batalkan nginap di hotel itu tsb.
Saya bisa menentukan.
Pokoknya, kesimpulan ku adalah :
Saya telah salah. Saya salah beranggapan, bahwa semua orang sama seperti ku yang mudah, yang gampang memberikan pertolongan pada orang lain.
Konsep pikiran ku (pokok pikiran ku) telah salah.