26 September
2018
KEADILAN TETAP HARUS DITEGAKKAN WALUPUN
LANGIT PUN RUNTUH.
KEJAHATAN AKAN MENANG JIKA ORANG BENAR
TIDAK BERBUAT APA-APA.
BEDAH KASUS.
PELAKU KEJAHATAN HARUS DIKENAKAN HUKUMAN TANPA MELIHAT SIAPA DIA DAN STATUS APA DIA.
KESALAHAN TERJADI
PADA : TNI AU.
1. TNI MERUPAKAN PRAJURIT YANG MENGAYOMI MASYARAKAT BUKAN BERTINDAK SEMENA-MENA, DAN APA LAGI MENGHASUT DAN ATAUPUN BERSIFAT PROVOKATOR UNTUK MEMBAKAR RUMAH TINGGAL TERSEBUT.
INI MERUPAKAN KESALAHAN TERBESAR : KARENA EFEKNYA BESAR. BISA MENGAKIBATKAN RUMAH ORANG LAIN BISA IKUT TERBAKAR.
ITU MERUPAKAN TINDAKAN PRAJURIT AU RI YANG BAJINGAN.
OKNUM PELAKU HARUS DIKENAKAN HUKUMAN BERAT DAN TIDAK MELAKUKAN PEMBELAAN TERHADAPNYA.
2. TNI AU MELAKUKAN PENGANCAMAN TERHADAP KELUARGA PEBISNIS PLAYSTATION JIKA VIDEO ATAU GAMBAR YANG DIAMBIL DI SHARE KE DUNIA INTERNET. MEREKA AKAN DICARI DAN DI BUNUH.
TUNTUTANNYA PENGANCAMAN.
3. OKNUM TNI AU TERSEBUT MELAKUKAN PENCURIAN BERUPA VIDEO RECORDER BERUSAHA MENGHILANGKAN JEJAK KEJAHATANNYA.
INI
EFEKNYA BESAR. HARUS DIHUKUM OKNUM TERSEBUT.
4. PADA GAMBAR DI SAMPING PENGUSAHA PLAYSTATION ADA SESEORANG DUDUK DISANA DAN MUKANYA BABAK BELUR DIDUGA DIPUKUL OLEH OKNUM TNI TERSEBUT.
OKNUM TNI TERSEBUT MENGESANKAN MAIN HAKIM SENDIRI DAN BERTINDAK SENDIRI-SENDIRI TANPA MEMANDANG NAMA BAIK TNI DAN SUMPAH PRAJURIT-NYA.
5. KEJAHATAN SERUPA JUGA SAMA TERJADI PADA ORANG TUA PENGUSAHA PLAYSTATION. ORANG TUA ITU DIPUKUL DAN MEMAR PADA MUKANYA.
6. HARUS DISELIDIKI LAGI APAKAH PENGUSAHA PLAYSTATION DIPAKSA UNTUK MELAKUKAN MINTA MAAF PADA TNI AU DAN LALU DI-VIDEO-KAN DAN DI SHARE DI DUNIA INTERNET.
SEHARUSNYA :
TNI AU
DIPERLAKUKAN TIDAK SENONOH OLEH PENGUSAHA PLAYSTATION DAN MENGALAMI LUKA PADA
TUBUHNYA. SEHARUS KORBAN TNI AU TERSEBUT MELAKUKAN PELAPORAN PADA KESATUANNYA
DAN LALU DILAPORKAN KE KEPOLISIAN RI.
KORBAN TNI AU
TERSEBUT JUGA MANUSIA DIA JUGA PUNYA HAK AZASI MANUSIA.
BIAR HUKUM RI
YANG MENSERET PENGUSAHA PLAYSTATION KE PENGADILAN DENGAN TUNTUTAN :
PENGANIAYAAN DAN PENGKEROYOTAN.
KESALAHAN YANG
TERJADI PADA PENGUSAHA PLAYSTATION :
1. SIAPA PUN JUGA YANG DAHULU MELAKUKAN PEMUKULAN ITU ADALAH SALAH.
MAKA SI DIA HARUS DIKENAKAN SANKSI HUKUM TANPA MELIHAT SIAPA DIA DAN STATUS APA DIA.
2. DISPERINDAG ATAU BPMPD DI MEDAN ATAUPUN INSTANSI LAIN YANG MEMBIDANGI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN HARUS BERTINDAK TEGAS BAGI PENGUSAHA SEMENA-MENA BERBUAT/ BERTINDAK PADA KEGIATAN USAHANYA.
PERLINDUNGAN UNTUK KONSUMEN : ADA ATURANNYA DAN SUDAH
DIUNDANGKAN.
DI MEDAN, KEJADIAN SEPERTI INI BANYAK TERJADI.
BARANG SUDAH MASUK JIKA DIBATALKAN DIKENAKAN CHASS BIAYA. PERISTIWA INI SANGAT MERUGIKAN KONSUMEN.
DI MEDAN, KEJADIAN SEPERTI INI BANYAK TERJADI.
BARANG SUDAH MASUK JIKA DIBATALKAN DIKENAKAN CHASS BIAYA. PERISTIWA INI SANGAT MERUGIKAN KONSUMEN.
DISPERINDAG ATAUPUN BPMPD BISA MELAKUKAN :
A.
TEGURAN
LISAN ATAUPUN TULISAN.
B.
MENUTUP
SEMENTARA (BEBERAPA BULAN) SEBAGAI SANKSI.
C.
MENUTUP
USAHA TERSEBUT KARENA PENGUSAHA TERSEBUT TIDAK MENGINDAHKAN PERDA, UU, DLL YANG
MENGACU PADA PERLINDUNGAN KONSUMEN.
YANG SALAH HARUS
DIKENAKAN SANKSI SESUAI DENGAN PERLAKUANNYA. KARENA ITU ADALAH KRIMINAL SUATU
KEJAHATAN.
OKNUM TNI
TERSEBUT YANG MENTERIAKKAN MEMBAKAR RUMAH TINGGAL TERSEBUT HARUS DIKENAKAN
SANKSI SEBERATNYA.
KARENA ITU
EFEKNYA BESAR. BISA MENYEBAR KE ORANG LAIN. SEORANG PRAJURIT YANG TANGGUH
ADALAH MENGAYOMI TAPI BUKAN MELUKAI RAKYAT SIPIL.
TIDAK BISA BEGITU
SAJA :
WALAUPUN
PENGUSAHA PLAYSTATION ITU MINTA MAAF DAN KELUARGA KORBAN JUGA TIDAK MENUNTUT.
TAPI TIDAK BISA DIBIARKAN BEGITU SAJA.
JAKSA PENUNTUT
UMUM MEMPUNYAI KEWAJIBAN UNTUK MENUNTUT PELAKU YANG BUAT SALAH.
DAN PENGADILAN
MILITER UNTUK WILAYAH SUMATRA UTARA JUGA WAJIB MENUNTUT OKNUM TNI PELAKU RUSUH
ITU, TERUTAMA PADA ORANG ITU YANG MENGHASUT ORANG LAIN UNTUK MEMBUAT KEBAKARAN.
SUDAH WAKTUNYA
DITEGAKKAN KEMBALI KEADILAN KARENA SEBELUMNYA SUDAH DITUMBANGKAN OLEH KE-2
PIHAK ITU.
JIKA DIBIARKAN
BEGITU SAJA AKAN MENJADI CONTOH UNTUK ORANG LAIN YANG KEMUDIAN HARI BISA
BERTINDAK SEMENA-MENA.
DENGAN CONTOH :
SUPPORTER SEPAK
BOLA MEMBUAT RUSUH DAN AKHIRNYA MENYEBABKAN ORANG LAIN TEWAS DENGAN BAYARAN
NYAWA.
INI DIARTIKAN
PERUSUH SEPAK BOLA MENCONTOH ORANG LAIN YANG SEBELUMNYA.
SEMOGA TULISAN
KU INI TERBACA OLEH PANGLIMA TERTINGGI NEGARA RI BIAR ADA PERUBAHAN PADA TNI.
ODESSA, S. SOS
Baca Link :
3. http://medan.tribunnews.com/2018/09/26/seruan-hotman-paris-pada-panglima-tni-terkait-insiden-oknum-tni-au-dengan-pengusaha-rental-ps
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI AU datang menyerbu PlayStation tersebut.
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid.. Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli.. Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur. Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban. Foto ke 5 bukti foto.
video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU. Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto. Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb. Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet. Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Setelah viralnya video penyerbuan ini, TNI AU Lanud Soewondo memberikan penjelasan bahwa aksi tersebut adalah upaya mereka untuk mengamankan pemilik rental PlayStation.
Karena pemilik rental memukuli Pelda Muhammad Chalik (45) anggota TNI AU Lanud Soewondo yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit Malahayati.
Pasalnya, ia diduga dianiaya oleh pemilik dan petugas jaga parkir saat dirinya berada di toko PlayStation Tomb Raider di Jalan Brigjend Hamid Nomor 36, Medan Johor pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, dari pihak TNI AU, melalui Danlanud, Kol Lengkey mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat anak Pelda Muhammad Chalik mengantarkan PlayStation untuk diservis di toko tersebut.
Setelah dirinya pulang, ke rumah. Pihak toko kembali menghubungi anak Chalik dengan mengatakan PS tersebut tidak bisa diperbaiki.
"Jadi sang anak tersebut kembali ke toko untuk mengambil kembali ps miliknya. Namun pihak toko meminta si anak untuk bayar Rp 100 untuk biaya administrasi. Karena tak membawa uang ia kembali ke rumah dan menceritakan kepada sang ayah," ujarnya, Selasa (25/9/2018).
Sambung Danlanud, Pelda Muhammad Chalik langsung mendatangi toko untuk menanyakan kepada pemiliknya kenapa membayar padahal tidak bisa diperbaiki.
Diduga berawal dari kejadian tersebut, pemilik toko yang diketahui bernama Jhoni dan petugas jaga parkir bernama Jaya (38) langsung menyekap korban ke dalam ruko miliknya sembari memukulinya.
"Atas kejadian tersebut, anggota kami melakukan konfirmasi pasca kejadian. Mengamankan yang diduga menjadi pelaku bernama Jhoni dan Jaya," kata Danlanud Kol Lengkey.
Atas kejadian tersebut, pemilik servis dan rental PlayStation Tomb Raider meminta maaf kepada korban Pelda Muhammad Chalik.
J honi pemilik usaha PlayStation (PS) Tomb Rider service center pada hari ini, dengan pernyataan setulus hati meminta maaf kepada pihak TNI khususnya TNI AU Lanud Soewondo.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Anggota TNI AU Lanud Soewondo, kepada korban Muhammad Chalid," ujarnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Hotman Paris Minta Panglima Hukum Oknum TNI AU yang Rusak Toko Playstation Tomb Raider
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.
" Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.
"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi.
Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI AU datang menyerbu PlayStation tersebut.
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid.. Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli.. Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur. Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban. Foto ke 5 bukti foto. Video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU. Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto. Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb. Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet. Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.
Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.
Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.
Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.
Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.
" Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni reflek mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).
Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang. Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.
" Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.
Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.
" Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.
Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.
Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.
" Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU. Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey
" Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey. (*)
"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?"
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.
"Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.
" Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi.
Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid..
Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli..
Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur.
Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban.
Foto ke 5 bukti foto.
Video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU.
Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto.
Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb.
Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet.
Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.
Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.
Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.
Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.
Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.
" Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni refleks mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).
Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang.
Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.
" Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.
Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.
" Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.
Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.
Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.
" Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU.
Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey
" Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey.
( */Tribun-medan.com/Hendrik Naipospos)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seruan Hotman Paris pada Panglima TNI terkait Insiden Oknum TNI AU dengan Pengusaha Rental PS, http://medan.tribunnews.com/2018/09/26/seruan-hotman-paris-pada-panglima-tni-terkait-insiden-oknum-tni-au-dengan-pengusaha-rental-ps?page=4.
Editor: Randy P.F Hutagaol
Video Kerusuhan Sepak Bola dengan waktu yang bersamaan.
s
f
Rental
PlayStation Ini Porak-poranda Setelah Diserbu Gerombolan Berseragam Loreng-loreng
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI AU datang menyerbu PlayStation tersebut.
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid.. Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli.. Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur. Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban. Foto ke 5 bukti foto.
video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU. Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto. Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb. Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet. Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Setelah viralnya video penyerbuan ini, TNI AU Lanud Soewondo memberikan penjelasan bahwa aksi tersebut adalah upaya mereka untuk mengamankan pemilik rental PlayStation.
Karena pemilik rental memukuli Pelda Muhammad Chalik (45) anggota TNI AU Lanud Soewondo yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit Malahayati.
Pasalnya, ia diduga dianiaya oleh pemilik dan petugas jaga parkir saat dirinya berada di toko PlayStation Tomb Raider di Jalan Brigjend Hamid Nomor 36, Medan Johor pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, dari pihak TNI AU, melalui Danlanud, Kol Lengkey mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat anak Pelda Muhammad Chalik mengantarkan PlayStation untuk diservis di toko tersebut.
Setelah dirinya pulang, ke rumah. Pihak toko kembali menghubungi anak Chalik dengan mengatakan PS tersebut tidak bisa diperbaiki.
"Jadi sang anak tersebut kembali ke toko untuk mengambil kembali ps miliknya. Namun pihak toko meminta si anak untuk bayar Rp 100 untuk biaya administrasi. Karena tak membawa uang ia kembali ke rumah dan menceritakan kepada sang ayah," ujarnya, Selasa (25/9/2018).
Sambung Danlanud, Pelda Muhammad Chalik langsung mendatangi toko untuk menanyakan kepada pemiliknya kenapa membayar padahal tidak bisa diperbaiki.
Diduga berawal dari kejadian tersebut, pemilik toko yang diketahui bernama Jhoni dan petugas jaga parkir bernama Jaya (38) langsung menyekap korban ke dalam ruko miliknya sembari memukulinya.
"Atas kejadian tersebut, anggota kami melakukan konfirmasi pasca kejadian. Mengamankan yang diduga menjadi pelaku bernama Jhoni dan Jaya," kata Danlanud Kol Lengkey.
Atas kejadian tersebut, pemilik servis dan rental PlayStation Tomb Raider meminta maaf kepada korban Pelda Muhammad Chalik.
J honi pemilik usaha PlayStation (PS) Tomb Rider service center pada hari ini, dengan pernyataan setulus hati meminta maaf kepada pihak TNI khususnya TNI AU Lanud Soewondo.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Anggota TNI AU Lanud Soewondo, kepada korban Muhammad Chalid," ujarnya.
(cr3/tribun-medan.com)
Hotman Paris Minta Panglima Hukum Oknum TNI AU yang Rusak Toko Playstation Tomb Raider
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.
" Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.
"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi.
Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI AU datang menyerbu PlayStation tersebut.
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid.. Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli.. Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur. Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban. Foto ke 5 bukti foto. Video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU. Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto. Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb. Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet. Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.
Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.
Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.
Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.
Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.
" Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni reflek mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).
Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang. Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.
" Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.
Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.
" Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.
Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.
Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.
" Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU. Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey
" Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey. (*)
Seruan
Hotman Paris pada Panglima TNI terkait Insiden Oknum TNI AU dengan Pengusaha
Rental PS
"Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?"
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengacara kondang berdarah Batak Hotman Paris Hutapea mengomentari dugaan pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI AU terhadap pengusaha rental dan servis playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu.
Dari rekaman yang diunggah akun instagram @Hotmanparisofficial, ia meminta kasus pengeroyokan tersebut segera diusut.
"Kepada Bapak Panglima, kami warga Indonesia yang lagi berlibur di Swedia mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko warga Indonesia di Medan," kata Hotman.
" Seluruh Indonesia minta bantu ke Hotman Paris untuk menyuarakan keprihatinan ini. Bapak Panglima, negara hukum sudah dikumandangkan sejak lama, kenapa masih bisa kejadian begini?" sambungnya lagi.
Sebuah rental PlayStation di Jalan Brigjend Hamid, Kota Medan, porak-poranda setelah diserbu sekolompok berseragam loreng-loreng.
Aksi penyerbuan ini terekam dalam video yang diunggah warganet pemilik akun @Soenardi Lim Beng Sun, Selasa (25/9/2018) dini hari.
Dalam unggahan tersebut, Sonardi menuliskan bahwa telah terjadi kerusuhan setelah sekolompok Anggota TNI
"Kerusuhan terjadi di jalan bridjen jend.Hamid..
Sekelompok anggota TNI AU yang diduga datang untuk menyerang salah satu toko sebanyak 30an orang.
Diduga korban adalah etnis **** dan korban yang bahkan orang tua juga dipukuli..
Korban yang tertera masih hanya sebagian karena sisanya ditahan di kantor TNI AU.
Mereka berkata bahwa jika mereka mengshare video ini maka mereka akan dicari dan dibunuh.
Mohon bantu share agar menjadi viral..
Video pertama situasi toko lantai 1 setelah hancur. Video ke 2 situasi toko lantai 2 setelah hancur.
Video ke 3 situasi toko lantai 3 setelah hancur.
Video ke 4 Anggota TNI AU yang mencuri bukti rekaman cctv korban.
Foto ke 5 bukti foto.
Video ke 6 korban dibawa ke markas tni AU dan disekap sampai sekarang.
Video ke 7 korban yang mengalami kekerasan fisik oleh 4 opnum TNI AU.
Foto ke 8 foto korban yang diambil secara diam diam di markas tni AU.
Foto ke 9, bukti foto.
Video ke10, adalah pengancam sekaligus dalang dibalik keributan tsb.
Serta memprovokasi masyarakat untuk membakar toko korban (muka di zoom)".
Video ini pun menjadi perbincangan para warganet.
Ada yang mengecam tindakan penyerangan tersebut dan ada yang menyalahkan pihak pemilik rental PlayStation tersebut.
Menanggapi kabar anggota TNI AU yang dikeroyok di rental playstation di Jalan Brigjend Hamid pada Minggu (23/9/2018) lalu, Danlanud Soewondo Kolonel Pnb Dirk Poltje Lengkey memberikan pernyataan resmi.
Berdasarkan penuturannya, kejadian berawal saat anak anggotanya atas nama Pelda Muhammad Chalik (45) yang bertugas Dinas Logistik (Dislog) memperbaiki playstation.
Biaya perbaikan playstation dikenakan Rp 100 ribu.
Playstation belum diperbaiki, Chalik datang ke tempat itu untuk mengambil playstation anaknya.
Hal ini lantas membuat Pelda Muhammad Chalik cekcok dengan kasir dan dicegat satpam.
" Waktu itu terjadi cekcok adu mulut dan berantam. Saat berantam itu lah pemilik tempat usaha atas nama Joni refleks mengambil stick baseball berbahan besi dan mengeroyok Chalik," kata Lengkey di Lanud Soewondo, Selasa (25/9/2018).
Akibat kejadian ini, Chalik mengalami luka-luka di wajah dan pinggang.
Ia terpaksa dibawa ke RS Malahayati untuk mendapat perawatan medis.
" Jadi sebenarnya ini permasalahan cuma tidak pas karena pembayaran. Dia tidak terima karena playstation anaknya tidak diapa-apain tapi kenapa bayar," ujar Lengkey.
Lebih lanjut, Lengkey menuturkan langkah ke depan sudah dilakukan, seperti kemarin malam pengusaha playstation sudah meminta maaf.
" Kalau masalah ini diangkat pasti jadi saling dendam dan saling menuntut. Lebih baik karena ini tahun politik tidak usah diperpanjang permasalahan ini. Kebetulan keluarga dari Chalik sudah mau menerima," sebutnya.
Terkait adanya dugaan pemukulan yang dilakukan anggota TNI AU, Lengkey menegaskan personel TNI AU tidak ada melakukan aksi balas dendam.
Rekan Muhammad Chalik hanya mau menjemput anggota yang dipukul, untuk mengamankan dan meminta penjelasan.
" Pemilik playstation dan satpam tidak tahu yang dipukul anggota TNI AU.
Tapi yang jelas perdamaian sudah dilakukan dan saya saksikan," terang Lengkey
" Harapannya, untuk anggota agar menghindari masalah apalagi dengan masyarakat sipil. Kemarin saya ambil apel khusus, kalau ada masalah silahkan lapor kesaya. Sebagai yang dituakan di sini apa kebijakan dan tindakan. Maka kita harus menyelesaikan masalah itu bersama," tutup Lengkey.
( */Tribun-medan.com/Hendrik Naipospos)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Seruan Hotman Paris pada Panglima TNI terkait Insiden Oknum TNI AU dengan Pengusaha Rental PS, http://medan.tribunnews.com/2018/09/26/seruan-hotman-paris-pada-panglima-tni-terkait-insiden-oknum-tni-au-dengan-pengusaha-rental-ps?page=4.
Editor: Randy P.F Hutagaol
Video Kerusuhan Sepak Bola dengan waktu yang bersamaan.
s