TSUNAMI HERO
http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/09/29/korban-gempa-palu-peti-jenazah-anthonius-gunawan-agung-diselimuti-bendera-merah-putih
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/01/06362551/kisah-heroik-anthonius-gunawan-agung-di-balik-duka-yang-melanda-palu
https://today.line.me/id/pc/article/Media+Asing+Angkat+Topi+untuk+Tindakan+Anthonius+Gunawan+Agung-vPLBPQ
Media Asing Angkat Topi untuk Tindakan Anthonius Gunawan Agung
Suara.com - Paling tidak, tiga media kenamaan dari Britania Raya dan Australia memaparkan detik-detik air traffic controller Anthonius Gunawan Agung mempertaruhkan nyawa agar pesawat Batik Air nomor penerbangan 6321 bisa mengudara di tengah gempa Palu yang berlanjut dengan tsunami.
Media kenamaan Inggris Daily Mail, dan Sunday Express, serta ABC Net Australia memaparkan kurang lebih senada, "Air traffic controller (ATC) mempertaruhkan nyawa sehingga pesawat bisa terbang dalam kondisi gempa. Ia menolak untuk meninggalkan tempatnya bertugas di menara pengawas, untuk memastikan bahwa pesawat bisa lepas landas sebelum terjadi gempuran air dari kejadian tsunami".
Masih berusia 21 tahun, Anthonius Gunawan Agung, adalah satu-satunya personel yang tetap bertahan di Air Traffic Tower di bandar udara Mutiara Sis Al Jufri Airport di Palu, saat gempa berkekuatan 7,5 SR (skala Richter) melanda di kota pesisir itu pada Jumat (28/9/2018).
Yohannes Sirait, juru bicara Air Navigation Indonesia menyatakan bahwa putusan Anthonius Gunawan Agung memang merenggut nyawanya, namun menyelamatkan ratusan jiwa lainnya.
"Ia memandu penerbangan itu, dan bila ia meninggalkan tugasnya sebelum pesawat airborne atau mengudara, mungkin saja para penumpang dalam kondisi bahaya," tukas Yohannes Sirait.
Setelah memastikan pesawat mengudara dengan sempurna, barulah Anthonius Gunawan Agung memutuskan untuk terjun dari lantai empat di menara pengawas. Ia mengalami patah kaki dan luka dalam. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Kami persiapkan helikopter dari Balikpapan, di Kalimantan untuk membawanya ke rumah sakit yang lebih besar di kota lain," lanjut Yohannes Sirait. "Sayangnya ia telah berpulang sebelum helikopter mencapai lokasi pada Sabtu pagi (29/9/2018)."
Sampai saat ini, menara pengawas di mana Anthonius Gunawan Agung bertugas terakhir Jumat lalu masih dalam kondisi rusak parah, terjadi rekahan sepanjang 250 m di runway, dan total runway yang bisa beroperasi adalah 2.000 m, hanya cukup untuk kebutuhan darurat, SAR, serta tujuan pertolongan dan medis.
-------------------
Suara.com - Paling tidak, tiga media kenamaan dari Britania Raya dan Australia memaparkan detik-detik air traffic controller Anthonius Gunawan Agung mempertaruhkan nyawa agar pesawat Batik Air nomor penerbangan 6321 bisa mengudara di tengah gempa Palu yang berlanjut dengan tsunami.
Media kenamaan Inggris Daily Mail, dan Sunday Express, serta ABC Net Australia memaparkan kurang lebih senada, "Air traffic controller (ATC) mempertaruhkan nyawa sehingga pesawat bisa terbang dalam kondisi gempa. Ia menolak untuk meninggalkan tempatnya bertugas di menara pengawas, untuk memastikan bahwa pesawat bisa lepas landas sebelum terjadi gempuran air dari kejadian tsunami".
Masih berusia 21 tahun, Anthonius Gunawan Agung, adalah satu-satunya personel yang tetap bertahan di Air Traffic Tower di bandar udara Mutiara Sis Al Jufri Airport di Palu, saat gempa berkekuatan 7,5 SR (skala Richter) melanda di kota pesisir itu pada Jumat (28/9/2018).
Yohannes Sirait, juru bicara Air Navigation Indonesia menyatakan bahwa putusan Anthonius Gunawan Agung memang merenggut nyawanya, namun menyelamatkan ratusan jiwa lainnya.
"Ia memandu penerbangan itu, dan bila ia meninggalkan tugasnya sebelum pesawat airborne atau mengudara, mungkin saja para penumpang dalam kondisi bahaya," tukas Yohannes Sirait.
Setelah memastikan pesawat mengudara dengan sempurna, barulah Anthonius Gunawan Agung memutuskan untuk terjun dari lantai empat di menara pengawas. Ia mengalami patah kaki dan luka dalam. Sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Kami persiapkan helikopter dari Balikpapan, di Kalimantan untuk membawanya ke rumah sakit yang lebih besar di kota lain," lanjut Yohannes Sirait. "Sayangnya ia telah berpulang sebelum helikopter mencapai lokasi pada Sabtu pagi (29/9/2018)."
Sampai saat ini, menara pengawas di mana Anthonius Gunawan Agung bertugas terakhir Jumat lalu masih dalam kondisi rusak parah, terjadi rekahan sepanjang 250 m di runway, dan total runway yang bisa beroperasi adalah 2.000 m, hanya cukup untuk kebutuhan darurat, SAR, serta tujuan pertolongan dan medis.
-------------------
Makassar - Makam petugas Air Traffic
Controller (ATC) Palu, Anthonius Gunawan Agung (21) dipindahkan ke Taman Makam
Pahlawan (TMP) Makassar. Sebelumnya, jenazah Agung dimakamkan di Pekuburan
Tionghoa, Yayasan Budi Luhur, Jalan Antang Raya Makassar.
Pemindahan jenazah Agung dilakukan
dengan cara militer. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan almarhum
Agung dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional melalui Surat Menteri.
Sebelumnya, Agung mendapatkan penghargaan Adikarya Dirgantara Pralabda dari
Kementerian Perhubungan dan mendapatkan penghormatan dari Presiden Joko Widodo.
"Tepat satu hari setelah kita
memperingati Hari Pahlawan, hari ini kita bersama-sama mengantarkan salah satu
pahlawan penerbangan yang gugur saat mengabdikan diri dalam memastikan
keselamatan penerbangan. Kisah Agung bukan hanya menginspirasi Nusantara, dunia
internasional turut berbela sungkawa khususnya bersama keluarga almarhum Agung
yang ditinggalkan," kata Budi, di Taman Makam Pahlawan Makassar,
Panakukang, Minggu (11/11/2018).
Menhub mengatakan bahwa kisah Agung
harus menjadi pelecut bagi sektor penerbangan Nasional untuk terus berkembang
dan menjadikan keselamatan sebagai pondasi utama.
"Seluruh stakeholder penerbangan
Nasional semestinya menjadikan kisah Agung sebagai sumber semangat baru dalam
menjaga keselamatan penerbangan di ruang udara Indonesia. Untuk keluarga
Almarhum Agung, sekali lagi kami sampaikan bela sungkawa yang begitu mendalam
dan kami sadar penghargaan serta apresiasi dalam bentuk apapun tidak akan mampu
menggantikan sosok Beliau di keluarga," paparnya.
Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie
Riyanto, sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada
Almarhum Agung.
"Kami sangat berterima kasih kepada
Bapak Presiden dan Bapak Menteri Perhubungan serta Bapak Menteri Sosial yang
telah memberikan penghormatan kepada keluarga kami Almarhum Agung. Dalam enam
tahun perjalanan AirNav Indonesia, Almarhum Agung adalah keluarga pertama kami
yang diberikan penghargaan untuk dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
bersama dengan para pahlawan negeri ini yang mendedikasikan hidupnya bagi
bangsa dan negara," ucap Novie.
Novie menambahkan bahwa pihaknya juga
berterima kasih kepada semua pihak yang menyampaikan simpatinya atas kepergian
almarhum Agung.
"Simpati, rasa bela sungkawa dan
apresiasi mengalir deras dari seluruh mitra kami baik domestik maupun
internasional. Seluruhnya kami sampaikan langsung kepada keluarga agar mereka
yang ditinggalkan mengetahui bahwa Almarhum Agung telah menginspirasi negeri
ini bahkan dunia. Teriring do'a kami dari seluruh insan AirNav Indonesia agar
keluarga almarhum Agung diberikan ketabahan," pungkas Novie.
Sementara itu, ayah Agung, Goenawan
mengatakan terima kasih kepada Pemerintah yang telah memberi tempat Agung di
Taman Makam Pahlawan Makassar.
"Saya selaku keluarga mengucapkan
banyak terima kasih segala hormat kepada bapak menteri perhubungan bersama
jajaranya yang telah bersedia untuk memberikan penghormatan kepada almarhum.
Juga banyak terima kasih kepada Kementerian Sosial yang juga nemberikan tempat
kepada almarhum di Taman Makam Pahlawan," tutupnya.
Pemindahan jenasah almarhum Anthonius
Gunawan Agung dilakukan secara militer dan dihadiri ratusan keluarga dan rekan
kerja Agung. (asp/asp)