2 October 2019
Bangsat ……. Indonesia mau jadi apa kalau ini
berterus-terusan.
Terror..... Di lawan dengan Terror.....
Kejam..... Di balas dengan Keji.......
Terror..... Di lawan dengan Terror.....
Kejam..... Di balas dengan Keji.......
Jika Negara Memperbolehkan saya bunuh orang.
Manusia-manusia Munafiq yang semacam ini mau aku bunuh.
Saya sanggup tusukan obeng ataupun barang tajam ke
jantung orang-orang itu. Saya mau melihat darah Mengalir bersemprotan keluar
dari jantungnya.
Mental aku boleh diuji dan bias dibuktikan.
Kalau Negara bolehkan aku membunuh orang.
Manusia-manusia Munafiq itu lah yang mesti kita musnahkan. Dari pada orang itu
mengancam kestabilan dalam negeri dan mengancam nyawa orang lain.
Lebih baik Negara Bolehkan aku bunuh orang itu dan
kasih tau ku dimana orang-orang itu berada.
Kalau tak di-Musnahkan orang-orang itu, Negara ini
tidak akan tentram.
Link :
Wiranto Ungkap akan Ada Gelombang Baru Libatkan
Islam Radikal Buat Kekacauan
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, nantinya akan ada
satu gerakan gelombang baru. Semua pihak diminta untuk waspada. Hal ini
disampaikan usai melakukan rapat terbatas di kantornya, dengan sejumlah menteri
dan pimpinan lembaga dari pihak keamanan.
"Dari informasi yang kita terima, nantinya akan
ada satu gerakan gelombang baru. Ini supaya kita waspada, kita sudah tahu,
bahwa akan ada satu bentuk gerakan gelombang baru, yang akan melibatkan
beberapa kelompok masyarakat," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis
(26/9).
Dia menyebut, salah satunya dan sudah terlaksana
adalah menggerakkan pelajar. Dimana memprovokasinya, agar bisa menimbulkan
korban.
"Antara lain, kelompok pelajar. Ya sudah
kemarin, mereka sudah menghasut, memprovokasi adik-adik pelajar untuk berhadapan
dengan aparat keamanan, dengan harapan muncul korban, dan korban itu
mempersalahkan aparat keamanan, korban menjadi martir. Martir kemudian
menciptakan satu gerakan yang lebih besar lagi. Gerakan yang lebih besar lagi
menyebabkan chaos. Dan chaos akan membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah
yang sah. Dan itu yang disasar oleh mereka," tutur Wiranto.
Selain itu, masih kata dia, akan juga mencoba
menggerakkan kelompok dari Islam radikal atau garis keras.
"Gerakan gelombang baru ini kita harus waspada.
Karena akan menggerakkan kelompok islam radikal, kelompok islam garis keras,
istilahnya, akan dikerahkan di sana. Juga melibatkan suporter hati-hati,
suporter bola kaki, juga akan disasar untuk dilibatkan itu. Kemudian
teman-teman buruh, jangan sampai juga mau atau dipengaruhi oleh mereka-mereka
yang akan membangun kekacauan ini," ungkap Wiranto.
Dia juga menuturkan, tukang-tukang ojek, dan
paramedis, juga akan digerakkan. Dengan cara menyebarkan informasi hoaks.
"Bahkan paramedis ini juga diberikan
penyesatan. Bahwa paramedis ini yang salah mengambil keputusan dalam mengobati
pasien akan kena denda Rp 1 juta. Katanya menurut undang-undang, tapi enggak
ada. Ini provokasi yang menyesatkan. Sehingga kelompok paramedis kita ingatkan
mengikuti provokasi, penyesatan itu," ungkap Wiranto.
Dia menyadari, informasi ini dibeberkannya, agar
masyarakat tahu, bahwa aparat keamanan akan hadir menjaga ketentraman
masyarakat.
"Kita bisa pisahkan, antara demonstrasi yang
elegan dari teman-teman mahasiswa yang sudah terjawab. Dan kemudian demonstrasi
susulan, atau mengambil alih demonstrasi yang elegan itu dengan sesuatu
pertunjukan, satu sikap-sikap menimbulkan kekacauan," pungkasnya.