Tuesday, 28 April 2020

28 April 2020, Tuesday




Bacaan ku di hari ini dengan tema Vitamin Sintetis.


https://m.detik.com/health/hidup-sehat-detikhealth/d-2181808/perhatikan-hal-ini-sebelum-membeli-vitamin-atau-suplemen


28 April 2020, Tuesday


Semenjak saya tau Roti Jerapah di Surabaya sejak itu lah sangat kepengin sekali makan Roti Jerapah.

Dan karena saya tidak di Surabaya maka sampai sekarang belum dapat makan Roti Jerapah.

Dan karena sangat pengin makan Roti Jerapah, untuk sementara waktu makan dulu Roti merek lain (merek Sari Roti).

Roti ini di makan bersama Kopi Pahit. Kopi Pahit diseduh dengan Air Panas Mendidih merupakan pasangan yang ideal.









 Roti Jerapah









Monday, 27 April 2020

Sunday, 26 April 2020

26 April 2020, Sunday





Bacaan ku di hari ini :



Feature



Karangan khas (bahasa Inggris: feature article) adalah jenis tulisan yang menyampaikan fakta dengan cara ringan, menarik, dan menonjolkan fungsi menghibur tanpa terikat dengan aturan 5W+1H/ hal-hal yang terjadi pada waktu kejadiannya, namun tetap berfungsi informatif dan mendidik. feature biasanya dibuat dengan kalimat-kalimat yang dapat menggambarkan objek, sehingga pembaca larut dalam imajinasinya.

Dalam bidang kewartawanan atau penulisan profesional karangan khas memiliki imbalan (nilai ekonomi) yang lebih tinggi dibandingkan dengan penulisan berita.


Ciri-ciri

1. Pengutamaannya ringan dan imajinatif
2. Isi (umumnya) berupa gaya hidup/ kisah emosional.
3. Tulisan merupakan hasil kreativitas penulis
4. Subjektifitas penulis muncul dalam bentuk pemahaman/ penafsiran penulis.


Jenis

1. Karangan khas yang menarik dan manusiawi
2. Biografi tokoh/ profil
3. Perjalanan

Saturday, 25 April 2020

25 April 2020, Saturday




2 hari yang lalu melihat teman ku bernama Agung yang di Bali Makan Durian Ini.

Lalu karena itu Aku juga kepengin Makan Durian walaupun sekarang kondisi Wabah Civid-19.





25 April 2020, Saturday




Bacaan ku hari ini.








Bill Gates Ungkap Cara Setop Covid-19, Kondisi Kembali Normal


Pendiri Microsoft Bill Gates mengungkap lima cara yang perlu dilakukan semua negara di dunia untuk menghentikan pandemi virus corona Covid-19 sehingga roda ekonomi kembali bergerak.

Menurut Gates, dunia harus memajukan soal perawatan, testing dan pelacakan kontak. Negara di dunia harus mempertimbangkan hal ini sebelum membuka kembali ekonomi secara global. Ia pun menyamakan solusi ini dengan World War II (Perang Dunia kedua).

"Selama Perang Dunia II, sejumlah besar inovasi, termasuk radar, torpedo andal, dan pemecahan kode, membantu mengakhiri perang lebih cepat," ujar Bill Gates, seperti dilansir dari CNBC International, Jumat (24/4/2020). "Ini akan sama dengan pandemi."

Berikut 5 bidang inovasi yang dibutuhkan untuk melawan virus corona:

Pengobatan: Masyarakat membutuhkan perawatan yang mujarab untuk melawan virus corona, agar masyarakat merasa aman ketika berada dalam pertemuan publik seperti pergi menonton konser atau menonton sepakbola. Bill Gates merujuk pada potensi penggunaan plasma darah atau anti body dan antivirus dan Hydroxychloroquine.

Vaksin: Ini satu-satunya cara agar bisa hidup normal kembali. Bill Gates memprediksi vaksin akan ditemukan dalam 9-18 bulan. Kendala butuh waktu lima tahun agar vaksinasi penyakit baru bisa dijual ke pasar.

Testing: Bill Gates menyarankan agar semakin banyak petugas kesehatan memiliki akses ke tes Covid-19 sehingga bisa dilakukan pengujian Covid-19 lebih masif lagi. Dibutuhkan juga alat tes yang bisa memberikan hasil tes dalam waktu satu hari.

Pelacakan kontak: Bill Gates memuji cara Jerman yang melakukan wawancara dan membuat database pelacakan mereka yang pernah kontak dengan pasien positif corona. Semua yang pernah melakukan kontak dengan pasien perlu dites dan wajib mengisolasi diri selam 14 hari.

Pembukaan ekonomi lagi: Gates percaya sebagian besar negara maju akan memasuki fase kedua pandemi dalam dua bulan ke depan. Negara-negara harus belajar dari negara-negara lain yang memiliki pengujian Covid-19 dengan cepat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk kembali membuka ekonominya.

Friday, 24 April 2020

24 April 2020, Friday




Bacaan ku di hari ini dengan judul :

6 TANAMAN GUNUNG YANG BISA BIKIN KAMU JATUH HATI, SELAIN EDELWEISS


Di baca langsung melalui display cellphone.




https://www.adventuretravel.co.id/blog/tanaman-gunung-selain-edelweiss

Thursday, 23 April 2020

23 April 2020, Thursday




Bacaan ku hari ini dengan judul :


Berapa Biaya Ke Puncak Gunung Jaya Wijaya.




https://gunung.id/estimasi-biaya-mendaki-gunung-jaya-wijaya-carstenz-papua/
23 April 2020, Thursday




Saya sudah bilang dimulai dari Tahun 2019 saya ketawa terus.

2 hari lalu mendapat Berita bahwa Anaknya Boss Hotel Halim bernama Acun BERBELIT HUTANG.

DAN ASET BAPAKNYA DIHABISKAN DIA. SEMUA KENA SITA BPR TOTAL RP 11an MILIAR.

Hanya tinggal Hotel Halim, Lantaran Hotel itu kepemilikannya sebagian punya orang Singapore.


AKU LAGI MAKAN DUNKIN DONUT BERSAMA KOPI PAHIT INI, SAMBIL KETAWAI MU.

KAMU KUALAT SAMA AKU DAN BHIKKHU INI.









AKU LAGI MAKAN DUNKIN DONUT + KOPI PAHIT LAGI KETAWAI MU.














Wednesday, 22 April 2020

22 April 2020, Wednesday




Kisah jalan Cerita Yang Bagus.




Cruise Ship




























Coronavirus journey: The 'last cruise ship on Earth' finally comes home



The three last cruise ships still sailing with passengers will dock today - and one has had quite the odyssey.

The MSC Magnifica left Europe in January, and was in the other corner of the world when ports began to close.

With nowhere to go, the Swiss-owned ship started the long journey home. Its passengers, used to a new port every few days, last felt land six weeks ago.

On Monday those passengers will finally get off in Marseille, having last disembarked in Wellington.

Their voyage has included political storms, presidential pleas, one death, and - despite it all - plenty of fun.

When the Magnifica left Genoa, Italy, on 5 January, the world looked very different.

The "unknown pneumonia", as it was called, did not have a name. No one had died, the World Health Organization said, and just 59 people were infected, all in Wuhan.

It is safe to say most of the Magnifica's 1,760 passengers - mainly Italian, French, and German - had not heard of the virus. And so, as they watched the sunset from the boat's Bar del Sole, or ate in the Quattro Venti restaurant, spirits were high.

At the helm was Captain Roberto Leotta, from the small town of Riposto in Sicily. Captain Leotta has worked on cruises for 32 years, after three years on tankers and one in the Italian navy.

Like many people from Riposto, his father and grandfathers were sailors. "It is something that is in my DNA," he tells the BBC.

After leaving Europe, the ship stopped in Cape Verde, off the west coast of Africa, before heading across the Atlantic. By the time they docked in Brazil on 19 January, the virus had left China, and Captain Leotta had noticed.

"We were always in contact with all the local authorities," he says. "[But it was] after South America the situation became more concerning."

The ship left Chile on 21 February, reaching Pitcairn in the South Pacific three days later. By now, cruise ships were in the news.

Ports were closing their doors. Passengers from quarantined ships were dying. And the Pacific island of Aitutaki - just east of the International Date Line, population 2,000 - was worried.

The Magnifica was due in Aitutaki, famed for its turquoise lagoon and white sand, on 2 March. But as the coronavirus crept closer, local concerns grew.

The island relies on cruise money but they asked the national government - the Cook Islands - to ban all cruises. The ship, which was virus-free, was allowed to dock on the main island, Rarotonga, but not Aitutaki.

For the first time, Covid-19 had changed the plans of the MSC Magnifica's passengers.

One of those passengers was Andy Gerber, then aged 69, from Bern in Switzerland. The Magnifica was his 20th cruise.

In Auckland - the next stop after the Cook Islands - he enjoyed a beer in the sunshine; in Napier he admired the art deco; in Wellington he rode the cable car. But the big one was Sydney, a week after Wellington, where he would turn 70.

"A long time ago I reserved a steakhouse to celebrate with a bunch of friends," he tells the BBC.

Until Australia, the Magnifica's itinerary was a blessing. In January, as the coronavirus emerged in Asia, the ship was far away in South America - where the virus wasn't recorded until late February.

When it visited New Zealand, just five cases had been confirmed - all of them travellers, or their partners or relatives.

But as the Magnifica approached Tasmania on 14 March, the coronavirus had caught up with the cruise ship. The island had six cases, and things were getting worse.

The ship had permission to dock in Hobart, but Captain Leotta knew passengers may return with more than souvenirs.

"We decided it was much better for our passengers to remain safely on board," he says.

The world - which seemed so big when they left Genoa in January - was suddenly much smaller.

"It was clear," says Captain Leotta, "that there was basically nowhere to go."

And so, in Sydney, the captain confirmed the news: the world cruise was over. They were heading home. The trip of a lifetime had become half the trip of a lifetime.

Instead of the steakhouse, Andy Gerber celebrated his long-awaited 70th on board the ship, as the sights of Sydney were tantalisingly in view. How did he feel?

"At first - terrible!" he says. "But after the shock, we were grateful the captain decided not to let us ashore, as this meant we were 99.999% clean [of the virus]."

When the cruise was cancelled, passengers were allowed off - under strict conditions - in Sydney and Melbourne, if they wished to make their own way home. A few hundred did so, but most settled down for the ride: five weeks, 12,000 miles [19,000km], and a whole new meaning to long-haul.

The ship was supposed to head north to New Caledonia in the South Pacific. Instead it went south, and sailed straight into a political storm.


When a cruise ship wants to dock, it must provide the port with medical records, to show there are no contagious diseases on board.

As the Magnifica approached Fremantle in Western Australia, the records showed around 250 people had visited the medical room in the past two weeks. Many were for painkillers, or dressings - routine visits. Crucially, there was no sign of Covid-19 on board.

The Magnifica wanted only to refuel and resupply in Fremantle - not disembark. So, as he sailed up the coast, Captain Leotta was surprised to see the news conference from Western Australia Premier Mark McGowan.

"Currently more than 250 passengers [on the Magnifica] have reported upper respiratory illnesses," Mr McGowan announced.

"This morning I have contacted the prime minister…I will not allow what happened in Sydney to happen here.

"We will not allow passengers or crew to wander the streets. This is a non-negotiable position."

Somehow, Mr McGowan had the wrong information. Wires were crossed. The Magnifica was leading the news, when its passengers were healthy - and didn't want to get off anyway.

The company insisted there were no respiratory diseases or flu symptoms on board. But Western Australia then accused MSC of "inconsistent advice" - something MSC denied.

Either way, when it arrived in Fremantle, the ship was greeted by the police and border force - to make sure no one got off - and a handful of protesters.

"Let's say that was not nice," says Captain Leotta. "It was disappointing, first of all because it was fake news. It was wrong. And you can imagine, this news went all around the world immediately."

Despite the disagreement, the Magnifica was allowed to resupply in Fremantle, before heading onwards. But it would soon be in the headlines again.

As the TV crews filmed the Magnifica in Fremantle, and the politicians gave their news conferences, Anura Herath was below decks, out of sight, working hard as usual.

Being a chef on a cruise ship is hard enough. It's even harder when the passengers aren't disembarking for meals. But Anura, from Kandy in Sri Lanka, is used to hard work.

The 31-year-old has been a chef for seven years, since graduating from a hotel school in Sri Lanka. After working in his home country, he moved to hotels in Abu Dhabi and Dubai, before joining MSC in August 2017.

"In Dubai, the salary is enough, but I could not save much," he says. "So I decided to join the cruise line, because I can save, and I can travel the world."

After Australia, the Magnifica's plan was to sail to Dubai for a "technical stop". But that, too, became impossible so they decided on Colombo, capital of Sri Lanka.

By now, Anura didn't want to sail back to Europe. Would he be quarantined, and if so, for how long? How would he get home?

And so, he went to his bosses with a plan: let me off in Colombo.

Although it seemed to make sense, Sri Lanka would not allow anyone to disembark. He would have to see his homeland appear, and then disappear, from below deck.

So, on 4 April - two days before Colombo - Anura, while wearing his chef's whites, recorded a 94-second video message for the Sri Lankan president and prime minister. Let me off, he said in Sinhalese. I am the only Sri Lankan on board. It will be too hard to get back from Italy.

After publishing the message, Anura went to work. He shared it with a journalist friend in Sri Lanka, but didn't expect much. After finishing work in the small hours, he went back to his cabin.

"I tried to sleep, but my family called me and told me to look on Facebook," he says. "So I looked - and so many people were sharing this message."

On Ape Rata - the Sri Lankan site that picked it up - the video was watched half a million times. Now everyone wanted to speak to the chef from Kandy.

"Politicians, navy, army, so many people called," he says. "It was like a dream. Everything was very fast."

The Sri Lankan president decided to relax the rules and so, as the Magnifica arrived in Colombo to refuel, the navy brought Anura ashore.

"I prayed for it, but I didn't believe it would come," he says "Everybody helped me - all the Sri Lankans."

For Captain Leotta - who had the final say - it was another first in a journey full of them. "We were proud of him," he says. "He really did the impossible to get off the ship."

As it turned out, Anura wasn't the only one to get off in Colombo. A 75-year-old German woman, who needed urgent (non-Covid) care, was also taken ashore and, sadly, later died.

As for Anura, he is still in quarantine at the naval centre in Boossa, but hopes to see his mother in Kandy soon.


Media captionThe cruise ship cancellations have led to cleaner canals in Venice
As it pulls into Marseille on Monday, the Magnifica will be one of three cruises still sailing with passengers, the Cruise Lines International Association says.

The other two are also due to disembark today: the Pacific Princess in Los Angeles, and the Costa Deliziosa in Barcelona (it will also drop off passengers in Genoa afterwards).

For Andy Gerber, who turned 70 in Sydney harbour, life on board "the last cruise ship on Earth" has been enjoyable, despite the lack of shore visits.

"There is still plenty to do if you want," he says. "Gym, games, shows, dance classes…

"We have two pools and perfect weather, plenty to eat and drink, and we have made a lot of friends - especially during all these sea days."

A Facebook forum is also upbeat. Covid-19 never reached the Magnifica and neither, it seems, did cabin fever.


Media captionThe cruise ship cancellations have led to cleaner canals in Venice
As it pulls into Marseille on Monday, the Magnifica will be one of three cruises still sailing with passengers, the Cruise Lines International Association says.

The other two are also due to disembark today: the Pacific Princess in Los Angeles, and the Costa Deliziosa in Barcelona (it will also drop off passengers in Genoa afterwards).

For Andy Gerber, who turned 70 in Sydney harbour, life on board "the last cruise ship on Earth" has been enjoyable, despite the lack of shore visits.

"There is still plenty to do if you want," he says. "Gym, games, shows, dance classes…

"We have two pools and perfect weather, plenty to eat and drink, and we have made a lot of friends - especially during all these sea days."

A Facebook forum is also upbeat. Covid-19 never reached the Magnifica and neither, it seems, did cabin fever.

What do I need to know about the coronavirus?
ENDGAME: When will life get back to normal?
EASY STEPS: What can I do?
A SIMPLE GUIDE: What are the symptoms?
MAPS AND CHARTS: Visual guide to the outbreak
While there are some complaints - mainly about other passengers - there are plenty of pictures of singing and dancing. A picture of one performance on 10 April is captioned: "Maybe this is the only theatre in the world still open."

And - despite it all - the man at the helm also has happy memories of his truncated tour.

"We found ourselves [globally] in a situation where Covid-19 has been isolating people, and distancing people," says Captain Leotta.

"Here was the opposite. We became like a family - our guests and our crew together. The spirit has been beautiful."

But what of the cruise industry? Can it recover from the bad press, the cancelled bookings, and all the other problems Covid-19 brought?

"We will return to cruising, and we will return better prepared than before with more experience. We are learning a lot, we will be there stronger than ever before."


https://www.bbc.com/news/world-52350262#share-tools

Tuesday, 21 April 2020

21 April 2020, Tuesday




Bacaan ku di hari ini. 2 Judul.




4 Buah Terbaik Untuk Ibu Hamil


Buah menyimpan banyak nutrisi penting untuk tubuh. Pada ibu hamil, konsumsi buah dapat membantu menjaga kesehatan janin.

Semua buah umumnya baik untuk dikonsumsi. Namun, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi beberapa buah tertentu, seperti berikut melansir Boldsky.



1. Apel

Dikemas kaya nutrisi, apel terbukti bermanfaat bagi ibu hamil. Selain kaya akan vitamin A dan C, apel juga merupakan sumber potasium dan serat yang baik.

Penelitian menemukan, konsumsi apel selama masa kehamilan mengurangi risiko gangguan pernapasan pada anak yang dilahirkan karena kandungan antioksidan yang ada di dalamnya.



2. Pisang

Kaya akan vitamin dan mineral, pisang menjadi buah yang ideal untuk dikonsumsi selama masa kehamilan.

Kekurangan zat besi adalah salah satu keluhan yang paling umum dialami ibu hamil. Pisang telah terbukti baik untuk meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh.

Selain itu, pisang juga membantu meredakan gejala muntah dan mual selama masa kehamilan.

Asam folat dalam pisang juga disebut baik untuk mengurangi risiko cacat lahir dan kelahiran prematur pada bayi.



3. Delima

Delima mengandung senyawa polifenol tertinggi di antara semua makanan yang tersedia di pasaran. Polifenol merupakan senyawa antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari paparan radikal bebas.

Melansir CNN Indonesia, penelitian menemukan, konsumsi buah delima selama masa kehamilan membantu melindungi saraf bayi.

Selain itu, delima juga dikenal kaya nutrisi seperti vitamin K, zat besi, serat, protein, dan kalsium.



4. Jeruk

Jeruk menjadi salah satu buah yang paling sering dikonsumsi selama masa kehamilan setelah pisang.

Jeruk dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu hamil. Jeruk juga dapat membantu perkembangan otak pada janin. (asr/asr/cnn/bu




Judul ke-2 bacaan ku :




https://bacaterus.com/perbedaan-ikan-tuna-tongkol-dan-cakalang/amp/



Saturday, 18 April 2020

18 April 2020, Saturday




Bacaan ku hari ini langsung lewat perangkat elektronik.




https://m.malangpostonline.com/Entertaiment/Lifestyle/2020-04/35941/5-tanaman-yang-dapat-membersihkan-udara-di-rumah
18 April 2020, Saturday




Karena Corona Virus (Covid-19) semua Kerjaan Ku Yang Direncanakan Yang di Luar Kota jadi Berantakan.

Sekarang saya Terkurung dan Tak Bisa Buat Apa-apa Disini (Di Daerah Luar Kota).

Friday, 17 April 2020

17 April 2020, Friday




Bacaan ku hari ini, sambungan dari bacaan kemarin yang di tanggal 16 April 2020  :


https://walterpinem.me/tips-mendaki-gunung-untuk-siapapun/



...... tips mendaki gunung dari segi perlengkapan.



1. Siapkan Perlengkapan
Ini sudah jelas, merupakan langkah yang wajib.

Tanpa perlengkapan yang lengkap (yang memang harus dilengkapi), pendakian akan terasa semakin tidak nyaman bahkan bisa mengancam.

Berikut perlengkapan penting yang wajib dipersiapkan, kubagi ke dalam dua bagian yakni Prioritas dan Lain-Lain:

Perlengkapan Mendaki Gunung: Prioritas


1. Carrier
Tips Memilih Carrier Untuk Mendaki Gunung:

Sesuaikan dengan beban yang bisa dibawa. Rata-rata carrier yang cukup dan ideal untuk mendaki gunung adalah antara 40 Liter dan 50 Liter.
Jika bawaan memang banyak, 60 Liter hingga 80+ Liter bisa menjadi target.
Tentu harus sesuai dengan lamanya durasi mendaki. Semakin lama durasi mendaki, semakin besar pula carrier yang akan dibutuhkan (jika non-stop) karena bawaan tentu saja lebih banyak.
Pilih carrier yang bantalan punggungnya lumayan tebal.
Sesuaikan dengan kenyamanan di punggung.
Perhatikan massa carrier tersebut, jangan terlalu berat. Jika bisa, pilih yang pernak-pernik/aksesorisnya tidak mengandung bahan besi atau baja, atau komponen lain yang massanya cukup berat.
Tipsnya, jika ada timbangan di tempat kamu akan membeli carrier, timbang carrier tersebut dalam keadaan kosong melompong.
Pilih carrier sesuai dengan kebutuhan dan mudahnya untuk mem-packing barang-barang nantinya.
Misalnya, di dalam carrier tersebut terdapat banyak kantong kecil maupun besar, atau memiliki ruang khusus untuk menempatkan sleeping bag, rain coat/poncho, dan sebagainya.
Utamakan brand yang memang terkenal berkualitas, meski yaaa, harganya memang lebih mahal.
Utamakan yang memiliki fitur pelindung seperti rain cover.
Mode/desain carrier belakangan, yang terpenting harus nyaman kamu gunakan.


2. Sepatu Gunung & Kaus Kaki
Tips Memilih Sepatu Gunung Untuk Mendaki Gunung:

Ukuran tetap harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh, jangan terlalu ngepas, jangan terlalu longgar dan tentu saja jangan terlalu sempit.
Pilih ukuran yang nyaman terasa, minimal nyaman digunakan untuk berjalan jauh.
Pilih bantalan ujung kaki yang cukup padat namun tidak sempit.
Perhatikan tapak sepatu, lebih baik sedikit bergerigi untuk menghindari terpeleset di medan yang licin.
Pertimbangkan untuk membeli sepatu gunung yang water-resistant, agar di medan berair sepatu sulit tembus oleh air. Hal ini mengurangi resiko terkena hipotermia.


3. Pakaian Gunung
Tips Memilih Pakaian Gunung yang Tepat:

Bedakan dalam dua kategori pakaian; untuk tidur dan untuk pendakian (ketika mendaki).
Untuk tidur, pakaian yang sedikit tebal tentu membantu meminimalisir rasa dingin.
Ketika mendaki, pakaian tipis dan lebih pendek tentu membantu memudahkan pergerakan.


4. Jaket

Tips Memilih Jaket Gunung yang Tepat:

Selalu utamakan jaket gunung yang wind-breaker dan water-repellent agar ketika hujan dapat menghindari baju menjadi basah kuyup, dan khusus ketika summit attack, angin yang bertiup kencang tidak terlalu berefek langsung kepada tubuh dan kulit.
Perhitungkan juga jaket gunung yang tebal namun tetap ringan dan tidak mengganggu pergerakan.
Utamakan jaket gunung yang memiliki hoody dan berbentuk zipper.
Pilih juga jaket gunung yang elastis agar tidak terlalu menganggu pergerakan.


5. Rain Coat/Poncho
Siapkan juga ini agar ketika hujan turun dengan lebat di tengah pendakian, kalian bisa melanjutkan pendakian dengan menggunakan rain coat/poncho.


6. Senter/Headlamp
Cari yang kecil, ringan, mudah dibawa, dan tentunya terang. Sebenarnya disarankan senter/headlamp dengan warna lampu kuning ketimbang LED putih karena lampu warna kuning mampu menembus embun yang pekat dalam perjalanan di malam hari. Jangan lupa juga membawa sejumlah batere dan bola lampu senter cadangan.


7. Kompor Portable
Kompor portable tentu sangat diperlukan ketika mendaki gunung.

Makananmu bergantung padanya, ketimbang harus membuat api unggun untuk keperluan memasak.


8. Stok Makanan & Minuman
Sekucupnya, kalau berlebih nanti justru merepotkan untuk dibawa mendaki dan pendakian turun.

Minuman pun begitu, persiapkan secukupnya, karena belum tentu ada sumber air di gunung (terutama musim kemarau).

Air juga berpengaruh signifikan terhadap berat total beban carrier yang harus dibawa, jadi tetap, sebaiknya dengan kadar yang secukupnya saja.

Jangan lupa juga membawa makanan dan minuman dengan kadar nutrisi dan vitamin yang tinggi guna menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.


9. Sleeping Bag

Tips Memilih Sleeping Bag untuk Pendakian Gunung:

Tentunya, cari yang paling bisa membuatmu merasa hangat di tengah malam yang teramat dingin.
Cari juga yang water-resistant dan wind-breaker.
Perhitungkan massa sleeping bag agar tidak terlalu berat dibawa.
Tips memilih sleeping bag selengkapnya bisa dibaca di halaman berikut.



10. Obat-Obatan/Med-Kit

Sebelumnya, pastikan kalau kalian memang sedang fit dan memungkinkan untuk melakukan pendakian gunung. Jika punya penyakit turunan atau riwayat sakit keras, konsultasikan kepada dokter dan periksa kesehatan.

Siapkan juga obat-obatan jika punya alergi atau penyakit yang mudah kambuh. Jangan pernah malu atau gengsi jika memang butuh obat dan perlakuan khusus di bidang medis. Ini bisa menyelamatkan nyawamu nantinya.

Siapkan juga obat-obatan dan alat-alat medis yang gunanya sebagai pertolongan pertama.



11. Perlengkapan Tenda & Bivak atau Hammock

Tips Memilih Tenda untuk Mendaki Gunung:

Sesuaikan dengan jumlah anggota; jika memang tenda harus terbagi ke beberapa jumlah karena jumlah anggota pendakian memang cukup banyak, maka pilihlah tenda dengan ukuran maksimal 4 orang.

Pastikan tenda yang digunakan tahan hujan dan angin.
Pastikan juga agar di atap tenda tidak mudah menyekung agar air hujan tidak tertampung.
Perhatikan bahan dasarnya, cari yang kuat dan tahan lama agar tidak rentan sobek.
Selengkapnya bisa dibaca di halaman berikut.
Siapkan juga alat-alat pembuatan bivak manakala di tengah pendakian hujan turus deras agar kalian bisa menyiapkan tempat berteduh darurat.

Jika mungkin, siapkan juga hammock biar bisa nyantai saat beristirahat di tengah pendakian 😀


12. Matras
Sebagai alas. Usahakan cari yang tidak terlalu keras namun tetap gampang dibawa.



Perlengkapan Mendaki Gunung: Lain-Lain


1. GPS/Kompas/Peta Jalur

Biasanya pada setiap pos pendakian telah disediakan peta jalur oleh tim panitia. Persiapkan juga GPS atau Kompas untuk keperluan navigasi jika memang dirasa perlu. Sebab, memang jalur pendakian sudah jelas arahnya. Namun untuk menghindari tersesat, ada baiknya perlengkapan ini juga dipersiapkan.


2. Pisau & Alat Memasak Lain

Ini penting, dong, biar kalau lapar tinggal masak dan makan 😀


3. Kotak Makanan & Botol Minuman dalam Perjalanan
Saranku, ada baiknya menyediakan bekal selama perjalanan pendakian, minimal roti dan kopi. Ketika memasak, jangan langsung dihabiskan porsinya.

Kalau mungkin, ada baiknya porsi makanan dimasak lebih agar bisa disisakan sebagai bekal ketika melanjutkan pendakian.


4. Pisang & Coklat
Dua jenis makanan ini terbukti mampu menambah stamina ketika mendaki. Cobalah.


5. Batere Cadangan & PowerBank
Untuk senter/headlamp, kamera, smartphone, dan sebagainya. Jika Anda rasa perlu maka persiapkan juga perlengkapan ini.


6. Masker
Penting jika ada gas belerang dari kawah gunung, terjadi kebakaran hutan dan sebagainya.

Di musim kemarau, biasanya debu akan beterbangan, mengepul terbawa angin terkibas oleh kaki yang melangkah di depan kita. Jadi masker ini tetap menjadi pertimbangan untuk dibawa.


7. Sun Protection
Di gunung, ketika sudah menjelang puncak, biasanya pepohononan sudah semakin sedikit dan sinar matahari jauh lebih mudah ‘menusuk’.

Agar kulit tidak ‘terbakar’ ketika melakukan pendakian, terutama di musim kemarau, pertimbangkan untuk menggunakan sunblock. Jangan lupakan juga kaca mata hitam dan topi.


8. Sarung Tangan Fingerless
Sarung tangan yang menutupi tangan dan jari secara penuh lebih cocok ketika malam hari saat tidur dan summit attack.

Ketika pendakian normal, sarung tangan fingerless lebih tepat digunakan terutama di medan yang curam atau sulit, jadi tangan lebih kuat menggenggam obyek sekitar seperti ranting sebagai bantuan pegangan, agar tidak licin.

Kalau ada yang terlewatkan, mohon ditambahkan melalui kolom komentar ya 🙂




2. Mulai Lakukan Pemanasan
Olahraga beberapa minggu atau sebulan sebelum hari H pendakian merupakan waktu yang paling ideal. Ini gunanya agar kondisi tubuh tidak terkejut dengan aktivitas luar biasa dengan beban berat ketika mendaki gunung.

Atur juga pernafasan selama kalian berolahraga. Lakukan pemanasan setiap hari agar tubuh tetap rileks.

Melatih kekuatan kaki juga penting, terutama sembari berlatih membawa beban berat secara rutin. Usahakan agar pergelangan tetap rileks selama pemanasan.

Tips Mendaki Gunung: Saat Pendakian



3. Mulai Pendakian
Nah, jika segala persiapan sudah disiapkan dengan baik dan lengkap, sekarang saatnya mendaki gunung.

Kabari orang tua, rekan, dan kerabat lainnya mengenai pendakian ini dan estimasi waktu pendakian hingga kalian tiba di rumah.
Lakukan pemanasan, berdoa, dan mulai pendakian secara perlahan, jangan langsung terburu-buru mendaki di awal pendakian.

Berikut tips mendaki gunung yang bisa dilakukan selama pendakian agar tidak cepat letih dan kondisi tubuh tetap terjaga, dan tentunya agar ‘aman’:

– Mulai secara perlahan. Tidak usah terlalu buru-buru. Hemat tenaga selama pendakian karena pendakian sangat memakan tenaga dan waktu.

– Atur pola pernafasan. Usahakan agar mulut tertutup dan andalkan pernafasan dari hidung sepanjang pendakian. Hindari ngobrol dengan teman pendaki jika mungkin agar tidak cepat lelah.

– Kalau butuh istirahat langsung laporkan kepada rekan pendaki! Jangan ada gengsi dalam pendakian. Ingat, ketika mendaki gunung, nyawamu yang dipertaruhkan. Jika memang sudah lelah dan butuh istirahat, katakan kepada rekan pendakimu.

Terutama bagi yang punya penyakit dan alergi, jangan gengsi jika memang butuh jeda sesaat. Penting!

– Hindari duduk apalagi tidur-tiduran saat beristirahat di tengah pendakian. Usahakan agar tetap berdiri sembari beristirahat di tempat.

Ini gunanya agar kondisi tubuh yang sudah terlanjur ‘terbiasa’ dengan pendakian saat itu tidak kembali menegang.

Di awal memang terasa sangat melelahkan karena tubuh masih bisa dibilang ‘terkejut’ dengan aktivitas pendakian. Ketika tubuh sudah beradaptasi dengan aktivitas, kondisi tubuh akan lebih fit dan kita pun lebih menikmati proses pendakian.

– Jangan terlalu banyak makan dan minum. Frekuensinya tidak masalah, asal porsinya jangan terlalu banyak agar tidak ada gangguan terasa di perut ketika mendaki.

– Berjalan beriringan dalam pola sebaris seperti rombongan anak bebek. Hal ini perlu dilakukan agar rombongan tidak terpisah dan jalur pendakian muat untuk rombonganmu dan rombongan lain, terutama agar tidak mengganggu rombongan lain.

– Jika berjalan lambat, berikan rombongan lain untuk mendahului.

– Jangan sombong dan sok jagoan dalam pendakian! Tetap berjalan di jalur yang sudah ditentukan, jangan menyimpang ke jalur lain apalagi hanya untuk show-off.

Mendakilah hanya di jalur yang sudah ditentukan oleh panitia pengelola gunung. Sudah banyak kejadian orang tersesat dan hilang di gunung karena menyimpang dari jalur pendakian yang sudah ditentukan sebelumnya.

– Jangan petik apalagi merusak flora yang ada di sepanjang jalur pendakian ya! Selama aku mendaki, sudah beberapa kali kejadian di mana bunga-bunga edelweiss tidak lagi berada di pohonnya, rusak, dan keindahannya pun ternodai.

Kan ngga enak dilihat sama yang lain, jadi jangan rusak flora jenis apapun yang ada di sekitarmu!
Orang-orang yang jauh-jauh dan repot-repot datang dan mendaki gunung juga pengen melihat keindahan tanaman-tanaman hutan yang ada di sana, jadi jangan kau rusak!

Take Nothing but Pictures, Leave Nothing but Footprints, Kill Nothing but Time.
– Gunakan perlengkapan yang sudah dibawa jika sudah diperlukan, misalnya cemilan untuk di jalan, bivak ketika hujan di tengah pendakian, masker, rain coat, senter, sarung tangan fingerless, dan sebagainya.

– Jangan makan tanaman atau buah-buahan sembarangan, terutama yang tidak familiar.

– Jangan ganggu binatang entah itu binatang liar hingga serangga jika memang berjumpa saat pendakian. Terutama, jangan ganggu habitatnya.

– Interaksi dengan pendaki lain dan tetap sopan.  Tips mendaki gunung ini juga penting. Dari pengalamanku, ketika aku kehabisan air, pendaki lainlah yang memberikanku cadangan air. Mereka juga rela memberikan stok makanan mereka jika kita butuh. Begitu pun sebaliknya, dan tentu seharusnya, kita kepada mereka.

Jaga interaksi, tata kerama dan kesopanan selama pendakian. Jika sesuatu terjadi pada kita dan rombongan, pendaki lain juga pasti rela membantu.

Kesopanan juga perlu dijaga karena, setiap gunung punya ‘aturan tak tertulis’ masing-masing yang harus kita pahami dan taati.

– Agar semakin termotivasi saat pendakian, ingatlah bahwa semakin cepat sampai di pos tujuan maka semakin cepat pula kalian beristirahat sembari menikmati makanan dan minuman hidangan.

Tapi jangan terlalu terburu-buru. Sesuaikan dengan kondisi fisik dan kondisi pendakian saat itu. Tips mendaki gunung yang satu ini sangat penting ya, ingat!




4. Mendirikan Tenda

Saat musim pendakian yang ramai, biasanya mendapatkan spot untuk mendirikan tenda itu sangat susah. Apalagi di pos yang direkomendasikan untuk mendirikan tenda.

Berikut beberapa tips yang bisa dimanfaatkan sebagai persiapan untuk mendirikan tenda saat mendaki gunung:

– Sistem siapa cepat dia dapat berlaku, apalagi saat musim pendakian yang padat. Kalau pendakian ramai, orang-orang pasti rebutan untuk mendapatkan spot mendirikan tenda yang baik. Jadi, jangan terlalu banyak membuang waktu selama pendakian menuju pos mendirikan tenda jika mungkin.

– Dirikan tenda di pos yang direkomendasikan. Di beberapa gunung, ada pos yang direkomendasikan untuk tidak digunakan mendirikan tenda, seperti di Pos 4 Samaranthu Gunung Slamet yang terkenal angker.

Sebaiknya dirikanlah tendah hanya di pos yang direkomendasikan. Jika pun tidak mendapat spot di pos, pilihlah spot yang tidak jauh dari pos atau keramaian.

– Tentukan medan yang tepat, misalnya di tempat yang terhalang hembusan angin dan tempat yang sedikit tertutup.

 Jangan mendirikan tenda di pinggir jurang, di bawah pohon dan ranting tua, dan jangan pula di pinggir jalur pendakian.Jangan juga mendirikan tenda di tempat yang jauh ke dalam hutan.


Aku rekomendasikan untuk mendirikan tenda di atas permukaan yang datar, di tengah tenda-tenda lain (tapi ada jarak yang pas agar tidak terlalu sesak dan mengganggu), dan di tempat yang sedikit tertutup dari hembusan angin.




5. Bermalam di Atas Gunung

Sesudah mendirikan tenda, saatnya bermalam di gunung. Pastikan kalian tidak melewatkan makan malam. Meski memang kondisi tubuh sangat melelahkan setelah seharian mendaki, tahankan diri untuk mempersiapkan santapan malam. Jangan lewatkan yang satu ini.

Tips mendaki gunung yang satu ini sangat penting! Sebelum beristirahat total, makan malamlah terlebih dahulu agar tubuh tetap mendapatkan sumber energi dari makanan.

Perut pun tidak kosong dan tidak rentan masuk angin. Utamakan juga makanan dan minuman hangat karena malam hari di gunung sangat dingin.

Jika diperbolehkan, nyalakan api unggun (hanya dengan ranting pohon yang sudah rubuh). Ini penting untuk menghangatkan diri dan kondisi tubuh terjaga agar terhindar dari hipotermia.

Pakai sarung tangan, kaus kaki, pakaian tidur berlapis lengkap dengan jaket dan penutup kepala dan telinga.

Siapkan juga minyak angin (jangan pernah pakai balsem karena balsem itu panas di awal -dingin seterusnya). Hindari terkena air saat malam hari tiba.

Jika badan keringatan, gunakan handuk atau apapun itu untuk mengeringkannya dan ganti pakaianmu yang sudah basah oleh keringat. Jangan biarkan keringat kering di tubuh ketika malam hari tiba.
Jaga kondisi tubuh agar tetap hangat. Setelah itu, masuk ke tenda, kemudian masuk ke sleeping bag, dan tidur.

Siapkan energi baru, apalagi kalau sudah ada rencana untuk melanjutkan pendakian, summit attack, saat subuh agar bisa menikmati sunrise di puncak gunung. 😀

Jangan lupa matikan api unggun sebelum tidur kalau memang dinyalakan.




6. Tips Mendaki Gunung: Summit Attack

Menjelang summit attack atau pendakian menuju puncak gunung, kondisi tubuh mungkin sudah sangat lelah.

Mungkin setiap pendaki sangat menanti-nanti momen yang satu ini, terlepas dari bagaimana pun kondisi diri saat ini.

Ya, summit attack, artinya kita sebagai pendaki sudah 70% berhasil melakukan pendakian, tinggal sedikit lagi hingga mission completed.

Bagiku pribadi, inilah momen yang membuatku makin termotivasi ketika mendaki terlepas bagaimana pun lelahnya tubuh.

Berikut beberapa hal yang perlu diingat ketika summit attack, pendakian menuju puncak gunung:

– Lakukan pemanasan ringan sebelum melanjutkan pendakian, apalagi jika mendaki subuh untuk mengejar sunrise. Tubuh masih beradaptasi dengan suhu sekitar, dan masih sedikit menegang apalagi karena baru bangun tidur.

– Tetap makan agar ada sumber energi baru. Jangan lupa untuk tetap mengisi perut, tentu dengan yang bernutrisi dan hangat sebagai sumber energi baru untuk melanjutkan pendakian.

– Jangan lupa membawa perlengkapan yang dibutuhkan, seperti jaket, rain coat, air, cemilan, dan sebagainya.

– Meski dingin, berikan ruang gerak pada tubuh agar bisa lebih leluasa ketika bergerak. Maksudnya, ketika summit attack saat subuh bukan berarti kita harus mengenakan pakaian yang serba tebal karena justru akan memberatkan dan membatasi pergerakan, sehingga akan semakin cepat lelah.

– Ingat bahwa, mulai dari sini, pendakianmu tidak lagi sama seperti saat mendaki menuju tempat mendirikan tenda. Medan akan lebih berat, fisik dan mental akan lebih tertantang dan terkuras, dan sebagainya.

– Tetap waspada dan atur pernafasan. Jangan mentang-mentang puncak tinggal sedikit lagi, konsentrasi pendakian terganggu dan tidak lagi fokus melewati medan sekitar. Atur juga pernafasan seperti sebelumnya.

– Motivasi diri agar tekad semakin kuat; puncak tinggal sebentar lagi!



7. Tiba di Puncak Gunung

Silahkan bersenang-senang. Silahkan berpuas hati. Silahkan merayakan keberhasilanmu.

Dan jangan lupa mengambil foto untuk mengabadikan momen dan keberhasilanmu meraih puncak gunung. Nikmati alam sekitar dan pemandangan ciptaan-Nya. Silahkan kagumi karya-Nya sepuasmu.
Tapi ingat, puncak bukanlah tujuan akhir! Rumahmulah tujuan akhir pendakianmu. Jadi, mari kita berpindah ke tips mendaki gunung selanjutnya.




8. Perjalanan Turun Menuju Tenda

Di sinilah perjalanan panjang turun gunung dimulai.

Setelah asik menikmati suasana di dan pemandangan dari puncak gunung, saatnya persiapkan diri untuk mencapai tujuan akhir; rumah. Diasumsikan, setelah ini kalian pasti menjalani perjalanan turun menuju tenda.

Tetaplah hati-hati karena perjalanan turun gunung tidaklah sama seperti ketika mendaki gunung. Porsinya beda, beban pada tubuh pun berbeda. Perjalanan turun gunung tidaklah lebih mudah ketimbang saat mendaki.

Ada kesulitannya sendiri, tentu saja, dan menuruni gunung bahkan lebih melelahkan bagiku. Motivasi diri bahwa, ketika sampai di tenda, kalian bisa beristirahat sejenak sambil menyediakan santapan.

Ngopi-ngopi, ngerokok, dan sebagainya.

Setelah ini, perjalanan pulang pun akan lebih ringan, baik dari segi mental, beban yang lebih ringan, dan mood yang baik setelah sampai di puncak.




9. Di Tenda dan Pulang Menuruni Gunung
Saat tiba di tenda, tidak ada salahnya beristirahat sejenak, justru inilah waktunya. Biasanya, para pendaki beristirahat sambil memasak makanan dan memanaskan air untuk ngopi, sambil juga merapikan perlengkapan dan tenda.

Tergantung jam pulang, jika mengejar waktu untuk transportasi pulang, ada baiknya beristirahat sambil memasak dan merapikan perlengkapan sekaligus.

Jangan lupa, kumpulkan sampah kalian dan bawa turun agar alam sekitar tetap terjaga dan pendaki lain tidak terganggu dengan sampah kalian. Gunung bukan tempat sampah!

Untuk jalur pulang, biasanya jalur pendakian naik dengan jalur pendakian turun sama, jadi kita berpapasan dengan pendakia yang baru naik. Tapi untuk beberapa gunung seperti Gunung Merbabu, biasanya jalur pulang berbeda dengan jalur naik.

Jika pun berbeda, usahakan agar tetap berada dekat dengan rombongan kalian, jalan sebaris seperti ketika mendaki.

Selain itu, mungkin di rombongan kalian banyak yang tidak familiar dengan jalur pulang yang berbeda dengan jalur naik, jadi tetap hati-hati.



10. Tiba di Basecamp Pendakian & Pulang Sampai ke Rumah

Biasanya di basecamp ada TPA khusus untuk pendaki yang hendak membuang sampahnya. Jadi, kalau tadi kalian membawa turun sampah kalian selama pendakian, buanglah di TPA tersebut.

Istirahat sambil menunggu transportasi ke kota; ke terminal/stasiun di basecamp juga sah-sah aja. Apalagi kita bisa bercengkrama dengan pendaki lain, yang sudah turun atau pun yang baru mau mendaki.

Setelah sampai di rumah, berarti pendakian kalian berhasil! Selamat karena sudah menaklukkan gunung tersebut! 😉




Penutup
Selalulah berserah kepada Tuhan, selalulah utamakan keselamatan, karena jika tidak, sesempurna apapun tips mendaki gunung yang kalian baca tidak akan membantu.

Jadi ingat, lakukan apa yang perlu dilakukan dan jangan pernah gengsi apalagi sombong selama pendakian.

Itulah tips mendaki gunung dariku. Apa yang tertulis di sini terlihat ribet dan terlalu muluk-muluk, mungkin, tapi sebenarnya sederhana dan memang rata-rata sudah diterapkan oleh setiap pendaki.

Tapi untuk mengingatkan lagi, begitulah tips mendaki gunung dari aku yang sebenarnya masih sangat dangkal. Ada yang terlewatkan?

Jangan sungkan untuk memberi tambahan lewat kolom komentar di bawah ini. 😀 Dan jangan lupa juga membagikan artikel ini kepada teman-teman kita sesama pendaki jika dirasa bermanfaat. Salam pendaki! 🙂

Di tanggal 16 April 2020, hari Kamis.

Ingin Inkranasi jadi Virus Covid-19 saja.





Thursday, 16 April 2020

16 April 2020, Thursday




Bacaan ku hari ini.

Bacaan sampai sini dan akan diteruskan besok.




Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun



Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun – Jadi, kamu ingin mendaki gunung? Ini yang pertama atau sudah pernah sebelumnya?

Entah yang pertama atau sudah ke berapa kalinya, bukan maksud menggurui, namun setiap hal perlu persiapan sebelum memulai, bukan?
Bahkan mereka yang pro pun akan celaka jika tanpa persiapan yang tepat. Tips mendaki gunung ini sengaja ditulis paling tidak untuk melengkapi berbagai tips mendaki gunung yang sudah ada, yang sudah pernah tertulis.

Tips mendaki gunung ini kutulis berdasarkan pengalaman kolektif dariku dan rekan-rekan pendaki yang sudah lumayan sering mendaki.

Beberapa tips mendaki gunung juga kudapatkan dari website Q&A dan forum seperti Quora dan Reddit. Namun, sebagian besar isi artikel ini berasal dari pengalaman mendakiku yang sebenarnya masih terlalu dangkal.
Mengapa Mendaki Gunung?
Jika tanya pendapatku soal ini, bagiku mendaki gunung adalah “sebuah kepuasan mewah yang wajib dilakukan semasa muda.”

Walaupun hak kalian juga untuk memutuskan naik gunung setelah rada tua nanti. Tapi itulah, mendaki gunung itu adalah kepuasan.

Kepuasan yang mewah bukan berarti kamu harus beli perlengkapan mendaki berharga mahal agar ‘penderitaan’ ketika naik gunung nanti akan minim terasa, beli perbekalan yang mewah, dan sebagainya. Bukan begitu.

Terlepas dari rasa sakit yang pasti kita rasakan nantinya, proses mencapai puncak dan tiba di rumah dengan selamat adalah esensi dari mendaki gunung. Dan terlepas dari berhasil-tidaknya kita mencapai puncak, pulang ke rumah dengan selamat tetaplah nomor 1.

Dan yang lainnya; sedikit gambaran tentang perjuangan hidup, keindahan alam, kekompakan, dan kepedulian terhadap sesama dan alam akan terasa begitu dalam ketika mendaki gunung.

Ketika mendaki gunung, siapa pun kamu dan dari mana pun asalmu tidaklah penting.



Wajibkah Naik Gunung Itu?

‘Wajib’ bukan kata yang tepat. Bayar pajak, buang sampah pada tempatnya, itu baru wajib. Kamu tidak pernah wajib untuk mendaki gunung.

Mendaki gunung hanyalah pilihan; pilihan yang menurutku perlu kamu ambil kalau kamu ingin tahu ‘kepuasan mewah’ yang kumaksud tadi.

Jangan jadikan ajakan teman, narsisme di Instagram dan media sosial lain, gengsi, dan hal-hal lain sebagai ‘hal-hal’ yang membuatmu merasa wajib untuk mendaki gunung.

Percayalah, kamu tidak akan terlihat keren jika motivasimu untuk mendaki hanyalah hal-hal yang baru disebutkan tadi.

Jadikan mendaki gunung sebagai sebuah pilihan yang kamu ambil dengan kesadaran penuh karena kamu yakin dengan pilihan itu, bukan sebagai kewajiban.

Dengan begini, mendaki gunung akan terasa jauh lebih nikmat di atas segala penderitaan yang ada nantinya.

Sebelum Mendaki Gunung: 15 Hal yang Harus Diingat
Sebelum masuk ke dalam intinya (re: tips mendaki gunung), sedikit ‘basa-basi’ lagi, dan sekali lagi bukan maksud untuk menggurui, inilah beberapa hal yang harus diingat sebelum mendaki gunung.


1. Jangan memutuskan untuk naik gunung hanya karena ajakan teman, gengsi, demi foto-foto keren untuk Instagram dan media sosial lain, dan hal-hal serupa lainnya.


2. Hindari memetik bunga Edelweiss dan berbagai ‘perabotan’ alam lain yang tidak perlu diganggu, yang pasti akan kamu temukan selama mendaki nantinya.


3. Pikirkan kelemahan fisikmu, penyakit, dan kapan datang bulan. Jika merasa tidak memungkinkan untuk mendaki, jangan mendaki.
Meski sudah membeli tiket, mempersiapkan segala perlengkapan, dan sudah janji dengan rombongan, jika memang tidak bisa ya jangan dipaksakan.
Jelaskan kondisimu kepada teman-teman rombonganmu, mereka pasti mengerti.


4. Pastikan kamu tidak mendaki sendirian. Masuk ke dalam rombongan atau punya beberapa teman pendaki selama melakukan pendakian akan jauh lebih berpengaruh dari segi keselamatan, motivasi, dan segi survival lainnya.
Meskipun mendaki sendirian tidak sepenuhnya berbahaya, ada baiknya kamu memiliki minimal seorang teman pendaki yang mendaki bersamamu.


5. Kumpulkan informasi tentang gunung yang akan didaki sebanyak-banyaknya. Meskipun kamu akan di-briefing sebelum mendaki nantinya, ini akan membuatmu jauh lebih siap dari segi pengetahuan tentang medan, jalur, tingkat keterjalan, waktu tempuh, jarak antar pos, dan sebagainya. Ini tentu akan sangat berharga bagi kamu pribadi selama pendakian.


6. Gunung bukan tempat sampah. Bawa turun sampahmu! Di basecamp maupun di jalur pendakian tertentu selalu disediakan tempat untuk membuang sampah sisa-sisa pendakian. Manfaatkan itu untuk membuang sampahmu selama pendakian.
Siapkan minimal plastik atau trash bag untuk menampung sampahmu, dan bawa turun setelah selesai mendaki.


7. Kenali cuaca. Waktu yang mungkin paling tepat untuk mendaki adalah sekitar bulan Juni-Agustus. Namun akan tergantung juga tiap tahunnya.
Musim kemarau dan hujan sebenarnya punya risiko yang sama, namun lebih direkomendasikan ketika cuaca cerah dan tidak terlalu kemarau serta ketika tidak musim hujan.


8. Lewatkan informasi tentang kisah-kisah mistis di gunung yang akan didaki. Jika kamu tidak parno-an atau paranoid, lewatkan juga poin ini.


9. Mendaki bersama minimal satu orang yang sudah lebih sering mendaki atau sudah berpengalaman. Dia akan sangat membantu, percayalah.


10. Ada baiknya mencari tahu segala kekurangan, dan bagaimana cara memperbaikinya. Jogging, jalan santai, dan olahraga lain akan sangat membantu meningkatkan stamina dan melatih pergerakan tubuh. Sediakan juga obat-obatan yang dibutuhkan jika kamu gampang sakit dan lelah.


11. Jangan pernah menganggap remeh pendakianmu. Gunung yang akan kamu daki dan segala hal yang ada di sekitarnya jangan pernah dianggap remeh. Ini penting!


12. Mendakilah hanya ketika sudah siap; baik fisik, mental, dan perlengkapan. Tapi ingat, barang-barang yang kurang diperlukan tidak perlu dibawa, hanya akan menambah beban berat di carrier.


13. Pamit kepada keluarga, kerabat, hingga teman-teman kosan. Jika orang tua melarang, sebaiknya urungkan niat untuk mendaki.
Tanpa izin ikhlas dari orang tua, tidak ada yang akan berjalan dengan baik. Beritahukan juga kapan kamu akan pulang. Ini juga akan membantu menghubungi mereka jika ada sesuatu yang terjadi padamu.


14. Bawa KTP atau kartu identitas lainnya. Satu saja sudah cukup, yang mana saja. Ini PENTING!!


15. Berdoa. Tips mendaki gunung ini tidak akan lengkap tanpa menyebutkan tahap ini. Segala sesuatu merupakan milik-Nya, termasuk kamu sendiri dan alam yang akan kamu kunjungi. Jadi berdoalah untuk meminta restu dan perlindungan-Nya.

Semua hal di atas hanyalah poin-poin singkat yang sudah disusun agar mudah diingat.

Dalam segi praktikalnya mungkin semuanya akan berubah drastis, dari kamunya. Nah mari sekarang berangkat ke bagian detailnya, dari segi teknis.

Tips Mendaki Gunung: Yang Perlu Disiapkan Sebelum Melakukan Pendakian
Sekarang kamu sudah memantapkan diri dan rencana untuk memulai pendakian. Kamu juga sudah memiliki rombongan, dan kamu juga sudah mengenal gunung yang akan didaki lewat segala informasi yang sudah kamu baca.

Kamu juga sudah pamit kepada orang tua dan rekan. Maka dari itu mari ke tahap selanjutnya; tips mendaki gunung dari segi perlengkapan.
15 April 2020, Wednesday




Hari ini Suhu Badan berada diskala Suhu Normal. No Covid-19, Heathy Good, No Problem.









Pengukuran Suhu Badan Dengan Alat Yang Lebih Canggih : 36,9 °C





Pengukuran Suhu Badan Dengan Alat Yang Lebih Sederhana : 36,4 °C

Wednesday, 15 April 2020

Tuesday, 14 April 2020

14 April 2020, Tuesday




Bacaan ku hari ini lewat perangkat elektronik.


https://housingestate.id/read/2018/03/15/begini-instalasi-listrik-yang-aman-di-rumah/
14 April 2020, Tuesday




Sudah hampir 1 minggu yang lalu melihat teman ku yang di Malang makan Sayur Kangkung Tumis Bawang Putih.

Dan kemarin melihat teman ku makan Kolak Ubi Jalar.

Saya sudah tak sabar lagi Mau Makan Ke-2 Makanan itu.

Tetap Terobos melawan Badai Virus Covid-19. Sudah Tidak Peduli Larangan Pemerintah "di rumah saja".

Kalau bukan karena Wabah Covid-19 dari dulu-dulu sudah ku makan Sayur Kangkung.














Sunday, 12 April 2020

12 April 2020, Sunday








Setelah melihat teman ku yang di Bali buat dan Makan Kolak Ubi.

Aku jadi ingin Makan Juga Kolak Ubi Itu.

Besok saya upayakan  Tumis Kangkung Belerang Dan Makan Ubi (dan ataupun Buat Kolak Ubi).






12 April 2020, Sunday




Sudah lama aku KEPENGIN KANGKUNG BELERANG. MAKSUD KU KEPENGIN MAKAN KANGKUNG BELERANG YANG DARI GUNUNG API ITU.

DI TUMIS DENGAN BAWANG PUTIH ATAUPUN BAWANG PUTIH, BELACAN DAN CABE RAWET.




12 April 2020, Sunday




SURAT YANG BAGUS YANG PERNAH SAYA BACA, SALAH 1 DI ANTARANYA :




Begini Isi Surat Lengkap Bos AirAsia tentang Keuangan Perusahaan




Maskapai penerbangan AirAsia tengah menghadapi kondisi yang berat di masa pandemi virus Corona. Pendiri AirAsia, Tony Fernandes, mengatakan 96 persen armadanya tak beroperasi akibat wabah tersebut.




"Kami berada di masa yang penuh ketidakpastian. Saya tidak pernah membayangkannya, siapa pun tidak pernah menduganya. Namun, semua orang sekarang terdampak," kata Tony Fernandes, Sabtu, 11 April 2020.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah surat yang dituliskan secara terbuka. Selain mengabarkan bahwa maskapainya tengah menghadapi kondisi berat, Tony juga memberitahu bahwa manajemennya sedang berupaya untuk tidak melakukan pemangkasan karyawan. Namun, dengan segala macam penyesuaian.

Berikut ini surat lengkap Tony Fernandes.

Waktu Kamarudin dan saya memulai AirAsia 20 tahun yang lalu, kami bermimpi untuk membuat semua orang bisa terbang. Sayangnya, peluang itu sekarang harus kita lepas untuk sementara.

Kita berada di masa yang penuh ketidakpastian. Saya tidak pernah membayangkannya, siapa pun tidak pernah menduganya, namun semua orang sekarang terdampak olehnya. Oleh karenanya saya akan terbuka dan transparan kepada Anda semua di saat yang penuh tantangan ini.

Tidak bisa dipungkiri industri ini sangat terpukul, dan kami pun tidak terkecuali. Ini mungkin tantangan terbesar yang harus kami hadapi. Tidak ada pendapatan yang masuk untuk sementara, 96 persen armada kami tidak terbang, dan kami masih memiliki komitmen finansial yang harus dipenuhi, seperti kepada pemasok bahan bakar dan agen penyewaan pesawat.

Kami menempuh segala upaya yang dimungkinkan untuk mengurangi beban selama periode ini, agar kami dapat kembali pulih secepatnya dan menjadi maskapai low-cost terbaik dunia, membuat semua orang bisa kembali terbang dengan layanan terbaik.

Kami merupakan satu dari segelintir maskapai di dunia yang masih tetap mempertahankan seluruh stafnya. AirAsia adalah sebuah keluarga besar dan ada puluhan ribu Allstars (karyawan) yang bergantung pada bisnis ini untuk keberlangsungan hidup dan kesejahteraan keluarga mereka. Kamarudin dan saya tidak akan mengambil gaji selama periode ini dan Allstars dari semua lini bisnis telah menerima tawaran kebijaksanaan pengurangan waktu kerja sementara dengan porsi antara 15-75% tergantung tingkat senioritas, untuk bersama-sama menanggung dampak situasi ini terhadap bisnis kami. Saya berterima kasih atas pengorbanan mereka yang selalu berpandangan luas selama mengarungi situasi ini bersama.

Meskipun penuh tantangan, saya ingin menjamin bahwa AirAsia kuat, dan tetap berfokus pada masa depan dan melayani Anda semua, pelanggan kami. Saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi dari hati yang paling dalam kepada Anda semua atas kesetiaannya terhadap AirAsia. Saya berharap Anda dan orang-orang yang Anda kasihi selalu dalam keadaan baik dan sehat melalui masa sulit ini. Saya memohon maaf dengan setulus hati jika banyak rencana perjalanan yang terdampak. Seperti halnya semua maskapai, AirAsia juga tidak mempunyai pilihan lain selain membatalkan sebagian besar penerbangannya dikarenakan pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh pemerintah berbagai negara sebagai upaya untuk menahan penyebaran COVID-19.

Saya memahami banyak dari Anda yang telah menyampaikan kekecewaannya karena tidak mendapatkan kompensasi pengembalian dana, namun saya ingin mengajak Anda untuk mempertimbangkan penawaran saldo akun kredit sebagai alternatif pilihan yang lebih baik. Lebih dari 80% dari Anda telah menerima tawaran akun kredit dan kami sangat mengapresiasi ini. Mohon dipahami bahwa kebijakan kami sejalan dengan banyak operator lainnya di industri perjalanan dan wisata, serta merefleksikan fokus kami untuk keluar dari situasi sulit ini dan kembali terbang dengan Anda secepatnya. Kami pastikan bahwa kami mematuhi semua peraturan dan persyaratan yang ditetapkan oleh masing-masing negara dan asosiasi konsumen, dan kami yakin ini adalah solusi yang terbaik. Anda adalah satu dari sekitar 600 jutaan pelanggan yang pernah terbang bersama AirAsia, dan kami tidak sabar untuk menerbangkan Anda kembali setelah semua ini berakhir.

Kami sangat menyarankan Anda untuk menerima akun kredit yang dapat diproses lebih cepat dan berlaku selama 365 hari, atau kesempatan untuk pindah jadwal berkali-kali, sementara kami pun tetap melayani permintaan pengembalian dana secara kasus per kasus. Hanya saja, dikarenakan jumlah permintaan yang melonjak, proses pengembalian dana akan berlangsung lebih lama dari biasanya, yaitu antara 12 hingga 16 minggu.

Saya pun mengakui banyaknya komentar terkait layanan virtual AVA. Kami pastikan bahwa setiap masukan Anda kami tanggapi secara serius, dan tim saya sedang terus melakukan penyempurnaan terhadap sistemnya setiap hari. Saat ini tim kami dan AVA sedang menghadapi 10 kali lipat jumlah permintaan dari biasanya, atau sekitar setengah juta pelanggan setiap hari.

Kami bekerja tak kenal lelah, tanpa mengenal waktu, untuk membantu Anda semua. Kami telah memobilisasi tenaga tambahan untuk membantu tim layanan pelanggan, termasuk sekitar 1.800 Allstars dari departemen lain yang ikut menyingsingkan lengan bajunya membantu dengan sukarela, sehingga sekarang semakin banyak lagi personel layanan pelanggan yang akan membantu Anda melalui fitur LiveChat, Facebook Messenger, Twitter dan WeChat selama 24 jam dalam seminggu.

Kami belum pernah mengalami ini sebelumnya. Kami pun mengakui bahwa kami tidak selalu sempurna, tapi kami akan menempuh segala upaya yang terbaik, kapan pun, demi masyarakat dan pelanggan kami. Situasi ini tidak terduga, namun hanya sementara. Kami akan bangkit lebih kuat dari sebelumnya, mewarnai langit menjadi merah lagi, dan memastikan siapa pun bisa terbang kembali.

Sampai nanti…

Tetap di rumah. Tetap berhati-hati. Mari menatap ke masa depan.

#InThisTogether


Salam cinta,

Tony

Saturday, 11 April 2020

11 April 2020, Saturday




Bacaan ku hari ini dengan judul   :




Strategi Meningkatkan Prospek Penjualan dalam Bisnis Manufaktur






Untuk dapat menjalankan strategi penjualan yang sukses dalam bisnis manufaktur memang membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Upaya yang konsisten dan berkelanjutan perlu untuk dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa cara sederhana yang dapat Anda lakukan hari ini juga untuk meningkatkan prospek penjualan dalam bisnis manufaktur Anda.

Posisikan Diri Anda Sebagai Ahli dalam Manufaktur
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan prospek penjualan dalam bisnis manufaktur Anda adalah menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda adalah seorang pakar dalam industri Anda. Ini bisa dilakukan dengan menyediakan konten yang cerdas dan bermanfaat bagi prospek Anda di situs web, melalui email campaign atau newsletter yang Anda kirim secara rutin, dan bahkan dengan berpartisipasi di berbagai konferensi atau webinar.

Semakin Anda menunjukkan kepada klien betapa berpengetahuan Anda dalam industri Anda, semakin mereka ingin bekerja sama dengan Anda.

Optimalkan Konten Online Anda
Data menunjukkan bahwa sekitar 94% pembeli B2B melakukan penelitian online sebelum membuat keputusan pembelian. Ini membuat situs web dan kehadiran bisnis manufaktur Anda di media sosial menjadi sangat penting.

Buatlah konten yang relevan, menginspirasi, dan memberikan dampak positif di situs web Anda. Pastikan Anda membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh target audiens Anda dan menyediakan berbagai solusi yang mereka cari untuk memudahkan mereka menemukan situs web Anda. Penting juga untuk memastikan bahwa situs web Anda terlihat bagus dalam versi mobile.

Selain situs web, konten di media sosial Anda juga perlu diperbarui. Ini termasuk LinkedIn, Facebook, Twitter, Google+ dan YouTube Anda. Pastikan Anda semuanya disinkronkan dan diperbarui dengan pesan dan pencitraan yang konsisten di semua platform. Semua ini akan berfungsi sebagai saluran yang mendorong pengunjung ke situs web perusahaan Anda.

Buat Beberapa Situs Web
Perusahaan manufaktur yang sukses biasanya memiliki beberapa situs web dan Anda perlu mempertimbangkan ini (jika belum). Anda tidak harus membuat situs web selengkap yang Anda punya saat ini. Anda bisa membuat beberapa situs mikro, yakni situs web yang tampilannya lebih sederhana dan biasanya hanya memiliki satu halaman saja.

Situs mikro membantu prospek Anda mendapatkan informasi lengkap mengenai bisnis Anda dalam satu layar penuh. Ini merupakan cara yang praktis untuk meyakinkan calon klien untuk segera menghubungi Anda.

Gunakan Video Marketing
Video merupakan cara yang bagus untuk menunjukkan bisnis dan produk Anda kepada klien sambil memperkenalkan identitas merek Anda.

Melalui video marketing, calon klien dapat benar-benar melihat fasilitas di pabrik manufaktur Anda, proses produksi, produk akhir, dan berbagai proses lainnya hanya dalam beberapa menit atau bahkan detik.

Dengan teknologi intuitif saat ini, Anda bahkan tidak memerlukan peralatan kamera atau studio canggih untuk membuat video marketing yang menarik. Bahkan, banyak bisnis yang merekam video dengan ponsel dan kemudian langsung mengunggahnya ke akun media sosial mereka.

Video dibagikan lebih sering dibandingkan jenis postingan lainnya di media sosial, dan dapat berfungsi sebagai alat yang sangat efektif untuk terhubung dengan sesama profesional serta mengajak orang-orang untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan Anda.

Sebagai contoh, lihat video manufaktur ini di YouTube yang sudah ditonton sebanyak lebih dari dua juta kali.

Manfaatkan Metode Personalisasi
Calon klien Anda memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda, jadi perlakukan mereka secara eksklusif. Pesan yang dipersonalisasi merupakan salah satu metode yang paling efektif untuk mendapatkan perhatian penuh dari prospek Anda.

Segmentasikan prospek Anda berdasarkan halaman yang mereka kunjungi di situs web Anda, demografis mereka, jenis perusahaan mereka (jika mereka mengisi formulir data yang Anda buat), dan tombol CTA yang mereka klik. Kirimi mereka email marketing campaign dan newsletter dengan konten yang secara khusus disesuaikan dengan preferensi mereka.

Untuk memudahkan Anda mengelola marketing campaign, pertimbangkan untuk menggunakan sistem otomatisasi pemasaran dari HashMicro. Dengan sistem ini, Anda dapat dengan mudah melacak pengunjung situs web, mengelola subscriber, menjalankan SMS marketing, dan menjadwalkan pengiriman email.

Integrasikan Pemasaran & Penjualan
Untuk meningkatkan prospek penjualan perusahaan manufaktur Anda, tim pemasaran dan penjualan Anda harus kohesif dan kolaboratif.

Luangkan waktu untuk membina hubungan antara tim pemasaran dan penjualan Anda. Ini akan membantu memastikan upaya tim pemasaran Anda dalam membantu tim penjualan menutup transaksi. Selain itu, pastikan untuk mengadakan pertemuan tatap muka secara rutin dan pertimbangkan untuk menerapkan sistem CRM yang dapat membantu staf Anda bekerja bersama dengan lebih mudah.

Sistem CRM membantu Anda mengelola informasi lengkap prospek dan memantau siklus penjualan sehingga tim pemasaran dan penjualan dapat saling bekerja sama dalam menganalisis klien dan tren penjualan. Laporan lengkap dalam sistem ini membantu Anda mengidentifikasi prospek yang berkualitas dengan lebih mudah, membuat perbandingan, dan memprediksi penjualan di masa mendatang.