Bacaan ku hari ini langsung di display computer (tinta printer habis belum bisa di print out).
Magnesium
Karbonat
Sebagai penyuka olahraga ekstrim terutama panjat
tebing, tentunya kamu sering juga menonton siaran ‘Channel Extream Sport’ atau
paling tidak video Youtube mengenai panjat tebing. Saat menonton video mengenai
panjat tebing kamu pastinya pernah melihat para pemanjat profesional membawa
sebuah wadah dan disimpan dipinggang bagian agak kebelakang.
Wadah tersebut
berisikan benda mirip tepung, para pemanjat biasanya menggunakan tepung agar
tidak licin saat menggunakan tangannya menggenggem bebatuan yang menempel di
tebing. Namun itu ternyata bukanlah sebuah tepung terigu biasa atau sejenisnya,
melainkan magnesium karbonat.
Benda putih bernama MgCO3 dalam bahasa ilmiahnya
ini merupakan garam anorganik yang berbentuk kristal putih. Memang secara
fisiknya terlihat seperti tepung padahal merupakan benda yang sangat berbeda.
Membicara soal kegiatan panjat tebing , climbing dan
sejenisnya termasuk kedalam ‘gymnastic’ yang merupakan olahraga yang sangat
menantang dan sudah memiliki komunitas tersendiri. Banyak orang yang mencobanya
dengan bantuan berbagai peralatan, tetapi ada juga orang yang sengaja melakukan
panjat tebing dengan minim peralatan sehingga menjadikan panjat tebing sebagai
olahraga ekstrim.
Magnesium karbonat sebenarnya memiliki banyak kegunaan.
Selain fungsi sebagai pengering tangan dari keringat saat memanjat tebing,
MgCO3 berfungsi juga sebagai pemutihkan tengkorak atau tulang. Benda ini juga
bisa digunakan sebagai aditif makanan, tentunya dengan takaran dan ketentuan
tertentu.
BACA JUGA: Gara-gara Aspal, Benarkah Yunani Nggak
Ramah Bagi Penggila Gowes?
Efek Kesehatan Magnesium
Magnesium menurut penelitian di katakan tidak
menimbulkan efek samping apapun, baik itu efek karsinogenik, mutagenik, dan
teratogenik. Hanya saja, kalau terkena paparan uap magnesium oksida langsung
hasil pembakaran, pengelasan, atau pencairan logam dapat menyebabkan beberapa
keluhan semisal menggigil, mual, muntah, demam, & nyeri otot. Sebuah
ledakan juga bisa terjadi jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan
udara.
Tubuh manusia pada dasarnya, membutuhkan magnesium setidaknya 200 mg per
hari. Hanya saja, mengkonsumsi suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu
kelemahan otot, lesu, dan kebingungan.
Dampak Lingkungan Magnesium Hanya sedikit informasi mengenai dampak dari uap
magnesium oksida terhadap lingkungan.
Dampak pada hewan mamalia lain ketika
menghirup magnesium oksida mungkin efeknya sama seperti pada manusia. Manusia
mampu mengasup antara 250 sampai 350 mg per hari magnesium dan mendapatkan kebutuhan
magnesium dari makanan dan mampu membuang kelebihannya. Bubuk magnesium diduga
tidak berbahaya bagi lingkungan.