Bacaan ku hari ini dan bersambung besok.
TEKNIK DALAM PANJAT TEBING
Di kawasan Yosimete tepatnya tahun 1970 para pemanjat Amerika mengembangkan teknik-teknik memanjat baru dan teknik-teknik tersebut sampai saat ini masih digunakan untuk memanjat tebing-tebing besar, Awalnya teknik pemanjatan terkotak-kotak menurut Negara masing-masing, pada saat itu Negara yang paling mendominasi adalah Inggris dan Amerika sampai mereka memakai sistem dan teknik yang sama dalam memanjat. Francis juga merupakan Negara yang memiliki andil besar dalam perkembangan olahraga ini karena merupakan Negara pertama yang membuat panjat tebing mengarah ke olahraga murni.
Mulai saat itu panjat tebing semakin popular dan tersebar luas mulai dari Negara-negara di eropa, amerika hingga menjalar ke asia sekitar tahun 1980 sampai akhirnya melepaskan diri dari induknya yang awalnya bagian dari kegiatan mendaki gunung menjadi berdiri sendiri olahraga panjat tebing.
PERKEMBANGAN OLAHRAGA PANJAT TEBING DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri olahraga panjat tebing sudah dikenal sejak tahun 1960-an dimana pada saat itu sudah berdiri kelompok pencinta alam yaitu mapala UI dan WANADRI yang sudah memiliki bidang untuk pendakian gunung. Namun baru di tahun 1975 panjat tebing berdiri sendiri. Pada saat itu ada beberapa orang yang anggap berjasa membawa olahraga panjat tebing ini menjadi popular di Indonesia yaitu Harry Suliztiarto, Agus Resmonohadi, Hery Hermanu dan Dedi Hikmat mereka melakukan latihan panjat tebing di tebing citatah, jawa barat.
Di tahun 1989 Kantor kementrian pemuda dan olahraga bekerjasama dengan CCF yaitu pusat kebudayaan perancis mengundang 3 orang pemanjat tebing professional yaitu Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corrine Lebrune untuk datang ke Indonesia dan memperkenalkan olahraga panjat tebing kepada masyarakat umum tentu ini semakin membuat olahraga ini menjadi kian populer hingga saat ini.
I. JENIS PANJAT TEBING BERDASARKAN PENGGUNAAN ALAT
Berdasarkan penggunaan peralatan olahraga panjat tebing dikelompokan atau terbagi 2 (dua) yaitu :
1.1 ARTIFICIAL CLIMBING
Memanjat tebing dengan system artificial berarti memanjat dengan peralatan sebagai factor utama dalam suksesnya pemanjatan, peralatan disini bukan hanya dipakai sebagai alat pengaman tetapi juga sebagai alat penambah ketinggian, system ini biasa dipakai untuk tebing-tebing besar walau tidak tertutup kemungkinan dipakai juga untuk tebing-tebing kecil. Namum agar pemanjatan bisa berjalan dengan cepat dan aman, kemampuan teknik tetap menjadi yang utama.
1.2 FREE CLIMBING
Berbeda dengan Artificial dalam free climbing peralatan tidak digunakan untuk menambah ketinggian akan tetapi hanya sebatas alat pengaman saat pemanjat terjatuh, jadi disini peralatan sama sekali tidak mempengaruhi gerak si pemanjat. Pemanjat di amankan oleh seorang belayer yang selalu siaga dan tak jarang juga sesekali memberi arahan terhadap si pemanjat dalam menuntaskan sebuah jalur.
Dalam perkembangannya free climbing ini terbagi dua yaitu:
1.2.1 TOP ROPE
Top rope adalah jenis pemanjatan dimana tali sudah terpasang sebelumnya, tali tersebut akan dipasang pada pemanjat sebagai pengaman.
1.2.2 SOLO
Solo dalam pemanjatan free climbing berarti proses memanjat dilakukan seorang diri dimana sipemanjat sendiri berperan sebagai Leader merangkap Cleaner dan Belayer. Sedangkan solo sendiri juga dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1.2.2.1 SOLO ARTIFICIAL CLIMBING
1.2.2.2 SOLO FREE CLIMBING
Bersambung besok .......