Sunday, 31 May 2020

31 May 2020, Sunday




Bacaan ku hari ini dari sambungan kemarin 30 May 2020, Sabtu.




......... sambungan kemarin




TEKNIK DALAM PANJAT TEBING





IV. JENIS PANJAT TEBING BERDASARKAN KONDISI MEDAN DAN TINGKAT KESULITAN



4.1 BERDASARKAN KONDISI MEDAN PEMANJATAN

Berdasarkan Kondisi medan teknik panjat tebing terbagi menjadi 6 tingkat, sebenarnya klasifikasi ini berlaku juga saat mendaki gunung. Diantaranya adalah :

Klas I - Posisi tubuh masih tegak lurus berjalan tanpa peralatan
Klas II - Medan sudah agak sulit dan perlu bantuan kaki dan tangan
Klas III - Medan mulai agak curam an sudah perlu teknik tertentu
Klas IV - Sudah mulai sulit, tali sudah digunakan sebagai pengaman
Klas V - Semakin sulit dan semakin banyak diperlukan pengaman
Klas VI - Pemanjatan sepenuhnya bergantung pada alat pengaman


4.2 BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN

Berdasarkan Tingkat kesulitan (grading system) panjat tebing terbagi dalam beberapa tingkatan, antara lain :



4.2.1 FRANCH GRADING SYTEM

Sistem ini banyak di gunakan di Negara-negara eropa seperti francis, pada system ini tingkat kesulitan di hitung berdasarkan pergerakan dan panjang atau tinggi lintasan medan pemanjatan. Penulisannya menggunakan system penomoran dimulai dari nomor 1 yang artinya sangat mudah (very easy) dengan system terbuka artinya memungkinkan penambahan huruf dibelakangnya, contoh : 1, 2, 5b, 6c dst, juga memungkinkan penambahan + untuk tingkat kesulitan yang lebih misalnya 7c+. Walau secara umum system ini dipakai di Negara-negara eropa tidak berarti tingkat kesulitannya sama pula.



4.2.2 YOSIMETE DECIMAL SYSTEM

Sistem perhitungan ini digunakan di amerika dan menyebar ke Kanada juga ke daerah amerika lainnya, juga kenegara negara di asia termasuk Negara kita Indonesia umumnya memakai system ini. System ini mengacu pada 5 tingkat yang disusun oleh Sierra Club, yaitu :



KELAS 1
Pada kelas ini perjalanan biasanya tidak membutuhkan bantuan tangan untuk mendaki atau menambah ketinggian. Disebut juga Cross Cuntry Hiking



KELAS 2
Pada kelas ini pendakian atau pemanjatan sudah memerlukan sedikit bantuan tangan tapi masih bisa dilakukan tanpa tali di sebut juga Scrambing.



KELAS 3
Sedikit diatas scrambing dengan medan bebatuan, menguasai teknik memanjat sangat membantu disini dan untuk pendaki yang kurang pengalaman dapat menggunakan tali sebagai pengaman, disebut juga Easy Climbing.



KELAS 4
Pada kelas ini tali sudah digunakan untuk pengaman yang dipasangkan di titik-titik anchor (penambat) baik anchor alami ataupun anchor buatan. Disebut juga Rope Climbing With Belaying.



KELAS 5
Sampai pada system decimal yang menggunakan angka 5 berarti medan pemanjatan sudah sepenuhnya menggunakan tali dan dibutuhkan penguasaan teknik pemanjatan yang baik untuk sampai keatas. Standar tingkat kesulitan ini dibuat oleh amerika dibagi menjadi 11 tingkatan dimulai dari 5.1 sampai 5.14, semakin tinggi angka dibelakang 5 berati semakin sulit tingkat rute pemanjatan.