Tuesday, 28 January 2020

28 January 2020, Tuesday




Bacaan ku hari ini 3 judul mengenai Air Purifier, Humidifier, Diffuser.





Ini Dia Perbedaan Humidifier dan Diffuser yang Perlu Sobat Ketahui


  
Sebagian besar waktu yang kita lalui sehari-hari dihabiskan di dalam ruangan. Maka dari itu, kelembaban udara di dalam ruangan merupakan hal yang harus diperhatikan. Kelembaban udara di sebuah ruangan berhubungan dengan kadar air dan temperatur udara yang ada di dalam ruangan.

Tingkat kelembaban udara di ruangan yang sehat biasanya berkisar antara 40% – 60%.

Tingkat kelembaban udara yang diluar kisaran tersebut dapat membahayakan kesehatan.

Humidifier dan diffuser bisa menjadi solusi keresahan terkait kelembaban udara di ruangan.



1 : FUNGSI UTAMA: MELEMBABKAN VS. MENYEGARKAN

Humidifier mempunyai fungsi utama untuk mengatur tingkat kelembaban udara di ruangan.

Humidifier umumnya tidak mengeluarkan wewangian. Humidifier terbilang mempunyai banyak manfaat untuk tubuh, seperti membantu menyembuhkan masalah sinusitis, radang tenggorokan, batuk kering, dan kulit kering.

Humidifier juga akan bermanfaat bagi para penderita asma dan alergi tertentu yang disebabkan oleh udara.

Sedangkan, manfaat utama diffuser adalah untuk menyemprotkan minyak esensial dari aromaterapi.

Diffuser juga bisa membersihkan udara di ruangan serta mengurangi bakteri dan jamur. Untuk tubuh, diffuser bisa memberikan efek relaksasi, membantu agar bisa bernafas lebih baik, dan merangsang untuk mengurangi kebiasaan buruk mendengkur.



#2 : PENGGUNAAN AIR & UKURAN

Ukuran perlengkapan rumah terkadang menjadi perhitungan tersendiri dalam mendekor sebuah ruangan. Ukuran ini bisa disesuaikan dengan ukuran dari ruangan itu sendiri.

Untuk meningkatkan tingkat kelembaban udara di dalam ruangan, Humidifier memerlukan banyak air. Karena kebutuhan air yang besar (bisa mencapai 3 liter), ukuran humidifier juga menjadi cenderung lebih besar.
Sedangkan, diffuser sendiri membutuhkan air yang lebih sedikit. Rata-rata air yang dibutuhkan oleh diffuser berkisar antara 300-500 mL.

Bahkan untuk beberapa diffuser yang lebih fokus pada fungsi mengharumkan ruangan, air tidak diperlukan sama sekali. Maka dari itu, diffuser umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil daripada humidifier.
  


#3 : KECEPATAN MENGUAP

Minyak esensial dalam diffuser bisa menguap dalam jangka waktu singkat dan hanya cenderung melingkupi area yang tidak besar.
Sedangkan untuk air dalam humidifier, lama atau tidaknya proses penguapan akan bergantung pada temperatur ruangan.

Apabila udaranya kering dan temperatur ruangan tidak tinggi, tingkat kelembabannya akan meningkat dengan lambat.

Kecepatan ini juga bisa dijadikan referensi dalam penempatan kedua perlengkapan rumah ini.

Diffuser bisa digunakan untuk ruangan dengan ukuran yang lebih kecil, seperti kamar tidur, sedangkan humidifier mampu ditempatkan di ruangan yang lebih besar, seperti ruang keluarga.

Itu dia perbedaan antara humidifier dan diffuser. Kita bisa memilih humidifier ataupun diffuser sesuai dengan kebutuhan masing-masing: apakah ingin melembabkan atau menyegarkan.



-------------------------------------------------------------------------


Ketahui Manfaat Humidifier untuk Kesehatan



Berdiam diri di ruangan ber-AC ketika cuaca sedang panas memang sangat menyenangkan. Namun tanpa disadari, udara kering yang dikeluarkan AC justru memberikan efek buruk bagi tubuh. Meski iklim udara di daerah tropis memiliki kelembapan yang tinggi, namun penggunaan AC di dalam ruangan dapat membuat udara kering. Ketahui lebih lanjut manfaat humidifier untuk kesehatan berikut ini.
Humidifier merupakan alat pelembap udara yang bekerja dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Uap air ini akan meningkatkan kelembapan udara sehingga berada dalam kisaran yang ideal. Selain mengatur kelembapan udara, humidifier juga bermanfaat untuk mengatasi iritasi yang ditimbulkan akibat udara kering, seperti kulit kering, bibir pecah-pecah, pilek, hingga sakit tenggorokan. Meski demikian, pemakaian humidifier yang berlebihan juga dapat memperburuk masalah pernapasan.


Memahami Manfaat Humidifier
Berikut beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh dari penggunaan humidifier, di antaranya:
  • Mencegah sakit tenggorokan

    Sakit tenggorokan bisa terjadi ketika kadar kelembapan di ruangan sangat rendah. Humidifier dapat meringankan kondisi tersebut dengan meningkatkan kelembapan udara dalam ruangan, sehingga mempercepat penyembuhan dan mencegah sakit tenggorokan terulang kembali.


  • Melembapkan kulit dan bibir pecah-pecah

    Terlalu lama berada di ruangan ber-AC dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan bibir pecah-pecah. Hal ini terjadi karena penggunaan AC membuat udara menjadi kering, sehingga memengaruhi kelembapan kulit serta bibir. Penggunaan pelembap udara seperti humidifier di dalam rumah atau ruangan, dapat mencegah kondisi tersebut.


  • Melindungi mata dari iritasi

    Debu dan partikel asing dapat bertebaran dengan sangat cepat saat udara kering, sehingga mudah mengiritasi permukaan mata. Humidifier bermanfaat meningkatkan kelembapan udara di sekitar dan menghambat penyebaran partikel debu di udara.


  • Memudahkan pernapasan

    Udara kering menjadi salah satu penyebab hidung menjadi mampet dan sulit bernapas. Pemakaian humidifier dapat meringankan hidung tersumbat, karena alat tersebut dapat meningkatkan kelembapan udara di sekitar. Selain itu, humidifier juga bermanfaat menghilangkan ketidaknyamanan akibat gejala alergi yang sering menyerang saluran pernapasan.


  • Mencegah mimisan dan radang tenggorokan

    Mimisan umumnya dipicu oleh masalah yang menyerang saluran napas bagian atas termasuk hidung, seperti alergi dan pilek. Namun kondisi ini dapat dicegah dengan pemakaian humidifier, yang bisa menjaga udara agar tetap lembap. Selain itu, penggunaan pelembap udara juga bisa mencegah Anda dari penyakit radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri.
Idealnya, kelembapan udara dalam ruangan berkisar antara 30 hingga 50 persen. Kelembapan udara yang terlalu rendah bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan mengiritasi saluran pernapasan. Namun, kelembapan yang terlalu tinggi juga tidak baik, karena dapat menyebabkan udara ruangan menjadi pengap dan memicu pertumbuhan jamur, bakteri, serta tungau.

Tetap Mewasapadai Kekurangan Humidifier
Di balik kelebihan yang dimiliki humidifier, terdapat dampak negatif yang perlu Anda ketahui dari penggunaan pelembap udara. Berikut beberapa kekurangan yang mungkin ditimbulkan oleh humidifier, seperti:
  • Pertumbuhan bakteri dan jamur

    Ketika Anda memutuskan untuk menggunakan pelembap udara buatan seperti humidifier, Anda harus siap untuk membersihkan alat tersebut secara rutin untuk meminimalkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Apabila Anda malas membersihkan humidifier, Anda berisiko terkena infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri dan jamur.


  • Risiko kekambuhan alergi

    Jika humidifier jarang dibersihkan atau tidak dibersihkan dengan tepat, bukan dampak baik yang dapat diperoleh namun risiko terkena penyakit. Humidifier yang kotor dapat mengotori udara di dalam ruangan, sehingga dapat menyebabkan kambuhnya gejala alergi dan asma. Karena itu, penting untuk membersihkan humidifier dengan cara yang benar.


  • Bising

    Beberapa tipe humidifier menghasilkan suara yang bising ketika mulai bekerja. Namun, Anda bisa menggantinya dengan model ultrasonik yang lebih tenang.


  • Kelebihan kelembapan

    Terkadang, beberapa humidifier tidak dilengkapi dengan alat pengukur kelembapan, seperti humidistat atau hygrometer. Sehingga, Anda diharuskan untuk mengecek kelembapan udara di ruangan secara manual, agar ruangan tidak terlalu lembap. Jika udara di ruangan terlalu lembap, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dan jamur. Kelembapan yang terlalu tinggi di dalam ruangan juga dapat merusak struktur bangunan.


Tips Membersihkan Humidifier
Agar humidifier terbebas dari pertumbuhan bakteri dan jamur, Anda perlu mengikuti beberapa tips membersihkan humidifier yang benar.
  • Bersihkan humidifier setiap tiga hari sekali

    Bersihkan bagian tangki humidifier dari endapan mineral dengan menggunakan larutan hidrogen peroksida. Anda disarankan rutin membersihkan tangki humidifier setiap tiga hari sekali, agar menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri.


  • Ganti air humidifier secara rutin

    Sebelum Anda mengganti air humidifier, hendaknya kosongkan tangki humidifier terlebih dahulu. Lalu keringkan bagian dalam tangki dan isi kembali dengan air bersih. Anda dianjurkan mengganti air dari humidifier setiap hari, jika memungkinkan.


  • Selalu bilas tangki setelah dibersihkan

    Agar terhindar dari bahan berbahaya yang ikut terbawa ketika sedang membersihkan humidifier, hendaknya Anda membilas humidifier hingga benar-benar bersih, supaya tidak ada bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam tangki.


  • Gunakan air sulingan atau demineralisasi

    Saat Anda mengganti air humidifier, disarankan menggunakan air sulingan (demineralisasi). Hal ini bertujuan untuk mengurangi debu mineral yang ikut dilepaskan ke udara. Selain itu, membersihkan tangki menggunakan air sulingan juga bermanfaat mengurangi endapan mineral yang memicu pertumbuhan bakteri.
Penggunaan humidifier di ruangan yang memiliki tingkat kelembapan rendah memang sangat bermanfaat. Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit pernapasan tertentu, seperti asma, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum Anda mengambil manfaat humidifier.



-----------------------------------------------------------------





Tahukah Perbedaan Air Purifier, Air Humidifier dan Diffuser?

 
Banyak orang mengira Air Purifier, Air Humidifier dan Diffuser memiliki fungsi yang sama. Tidak jarang mereka yang tidak tahu perbedaannya membeli produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Padahal ketiga benda tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda lho Moms.





PURIFIER



Purifier adalah alat penjernih udara menggunakan filter. Biasanya alat ini digunakan pada lingkungan dengan kualitas udara yang buruk. Misalnya bagi Moms yang memiliki anggota keluara perokok, air purifier ini bisa meminimalisir bau serta asap rokok di ruangan.

Air purifier juga dapat menghilangkan virus dan bakteri di udara, menghilangkan bau tak sedap, dan mengurangi pertumbuhan jamur.

Cara kerjanya udara di dalam ruangan akan tersedot dengan bantuan kipas dan ditangkap oleh filter. Kemudian udara tersebut disaring oleh filter dan akan disalurkan kembali menjadi udara segar dan bebas polusi karena debu, kuman, bakteri, dan partikel lainnya.

Direkomendasikan untuk yang memiliki alegran terhadap debu.





HUMIDIFIER



Humidifier adalah alat yang fungsi utama nya untuk meningkatkan kelembapan udara, dengan cara menyemprotkan uap air ke udara. Humidifier memerlukan banyak air. Karena kebutuhan air yang besar (bisa mencapai 3 liter), ukuran humidifier juga menjadi cenderung lebih besar.

Penggunaannya ditujukan pada tempat yang kering, seperti ruangan ber AC. Jika kondisi lingkungan Moms sudah lembab sebaiknya hindari penggunaan air humidifier karena hanya akan bertambah lembab sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk jamur tumbuh dan berkembang.

Manfaat Air Humidifier antara lain membantu meredakan gejala flu dan batuk, melegakan hidung tersumbat, meringankan sinusitis, hidung berdarah, kulit dan rambut kering. Bahkan saat kita tertidur dapat mambah kelembapan kulit, dan mengurangi dengkuran.

Cara kerja air humidifier yaitu menyemburkan uap dingin ke udara. Air Humidifier tidak bisa digunakan dengan campuran Essential Oil (EO) berbahan dasar minyak. Hanya bisa menggunakan EO berbahan dasar air.




DIFFUSER


Diffuser adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mendistribusikan molekul essential oil ke udara. Ketika Moms menggunakan diffuser. Manfaat utamanya untuk menyegarkan ruangan.

Diffuser hanya membutuhkan sedikit air. Rata-rata air yang dibutuhkan oleh diffuser berkisar antara 300-500 mL. Bahkan untuk beberapa diffuser karena hanya fokus pada fungsi mengharumkan ruangan, sama sekali tidak memerlukan air.

Monday, 27 January 2020

27 January 2020, Monday




Bacaan ku hari ini.




Perlukah Punya Air Purifier (Pemurni Udara) di Rumah? Apa Manfaatnya?








 

Mendapatkan udara bersih dan sehat di kota besar sangatlah sulit, sehingga tidak heran bila air purifier atau pemurni udara dijadikan andalan untuk mendapatkan udara sehat di dalam rumah. Apakah air purifier benar-benar bisa membersihkan udara dalam ruangan? Lalu, apakah rumah Anda perlu punya alat ini di rumah? Cari tahu di artikel ini.

Apa itu purifier?         
           
Berdasarkan penelitian dari lembaga pemerhati lingkungan Environmental Protection Agency (EPA), polusi udara merupakan satu dari lima penyebab buruknya kondisi udara yang dapat berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan Anda.
Air purifier bisa dijadikan pilihan untuk Anda yang tinggal di lingkungan dengan kualitas udara yang buruk. Bagi Anda yang memiliki anggota keluarga yang perokok, manfaat air purifier ini bisa saja membantu Anda meminimalisir bau serta asap rokok yang ada dalam ruangan. Bahkan tak hanya menetraslisir bau atau asap, air purifier juga terkadang mampu membunuh virus atau bakteri yang menyebar melalui udara.
Air purifier berbeda dengan air conditioner (AC), walaupun saat ini ada juga air conditioner (AC) yang memiliki air purifier dalam sistemnya. Air purifier bisa dikatakan sebagai teknologi yang tepat saat ini untuk mendapatkan udara sehat di dalam ruangan.


Bagaimana cara kerja air purifier?

Air purifier merupakan suatu alat yang dapat membersihkan udara yang Anda hirup. Alat air purifier tidak mendinginkan ruangan seperti AC, melainkan hanya untuk mengeluarkan udara yang segar yang sudah bersih atau bebas polusi. Dengan alat ini, partikel alergen atau penyebab alergi dapat dihilangkan, sehingga Anda tidak perlu khawatir lagi mengenai penyakit asma atau alergi lainnya. 
Cara kerja air purifier cukup sederhana. Begitu dinyalakan, udara di dalam ruangan akan tersedot dengan bantuan kipas dan ditangkap oleh filter yang terletak di bagian belakang air purifier. Kemudian udara tersebut disaring melalui filter dan akan di salurkan kembali lewat penyalur yang berada di depan. Udara yang dikeluarkan tentunya sudah menjadi segar dan bebas polusi karena debu, kuman, bakteri, partikel di dalam udara sudah disaring terlebih dahulu. Efektivitas kemampuannya untuk membersihkan udara bisa mencapai hingga 95 persen. 


Apa saja manfaat air purifier?

1. Menghilangkan virus dan bakteri di udara

Salah satu manfaat air purifier adalah menghilangkan virus dan bakteri di udara. Retroscreen Virology (UK) telah melakukan penelitian dengan menggunakan metode test. Penelitian dilakukan dengan memasukan virus dalam kotak dan dihitung penurunan jumlah aktivitas virus setelah digunakan air purifier.

2. Menghilangkan bau tidak sedap

Kemampuan air purifier dalam menghilangkan bau tidak sedap telah lolos dalam serangkaian tes yang dilakukan oleh Japan Spinners Inspecting Foundation. Tes dilakukan untuk mengetahui keefektifan untuk menghilangkan bau dengan menggunakan enam tingkatan pengukuran bau.

3. Mengurangi jamur

Manfaat air purifier berikutnya adalah kemampuan alat ini untuk memberantas jamur yang dapat menjadi sumber penyakit. Kemampuan dalam memberantas jamur telah dibuktikan dengan adanya tes yang dilakukan oleh Japan Food Research Laboratories.
Tes yang dilakukan dengan metode menyemburkan ion PCI di ruangan berukuran 2.6 m3 , jamur tumbuh pada PVC plate – konsentrasi ion PCI 50.000 ions/cm3. Dan hasil dari tes membuktikan jumlah dan pertumbuhan jamur dapat dikurangi berkat air purifier.

Sunday, 26 January 2020


26 January 2020, Sunday







Di sekitar akhir tahun 2019 tepatnya di waktu akhir-akhir December 2019. Secara tidak sengaja terdengar dan terlihat lagu di internet.

Setelah didengarkan. 90% - 98% lagu ini sepertinya lagi menceritakan kisah ku yang sedang saya jalani. Dan lagu ini dapat membangkitkan semangat ku untuk tetap Bertahan dan Berjuang Disana.

26 January 2020, Sunday




Bacaan ku hari ini.





Kadangkala hidup mengharuskan kita MENANGIS tanpa sebab,
Kita merasa sudah berbuat BAIK & BENAR,tapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepada kita.
Kita mengira keputusan yang kita ambil sudah tepat,
ternyata perkiraan kita keliru.

Jangan putus asa!!!
BANGKITLAH !!!

Matahari tanpa sinar tdk layak disebut matahari.
Demikian juga diri kita,
kita adalah matahari yg seharusnya memancarkan sinar,
Sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang utk melihat keindahan cahaya kita.

Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA,
tapi karena kita BAHAGIA maka hari menjadi INDAH.

Bukan karena tidak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS,
tapi karena kita OPTIMIS maka RINTANGAN menjadi tak terasa.

Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM,
tapi karena kita TERSENYUM, semua menjadi BAIK.

Tidak ada hari yg menyulitkan, kecuali kita SENDIRI yang membuatnya SULIT.


Saat kita menanam padi, Rumput pun ikut tumbuh.
TAPI saat kt menanam rumput, Tidak pernah tumbuh padi.

Dalam melakukan kebaikan, kadang-kadang hal yang buruk turut menyertai,
namun saat melakukan keburukan,Tidak ada kebaikan bersamanya.

Jangan bosan untuk berbuat BAIK Meski kadang tidak sempurna.

Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki Kekurangan disamping Kelebihannya dan Kelemahan selain Kekuatannya.
Jangan menyerah untuk selalu berbuat KEBAIKAN,
karena dengan berbuat BAIK kita tidak akan menjadi MISKIN atau SENGSARA.

Saturday, 25 January 2020

25 January 2020, Saturday




Bacaan ku di hari ini.





Thio Thiam Tjong dan Arus Politik Sang Penerus


Silvia Galikano, CNN Indonesia | Sabtu, 25/01/2020 13:25 WIB


Semarang, CNN Indonesia -- Kemasyhuran pedagang besar Semarang Thio Sing Liong (1871 -1940) diteruskan Thio Thiam Tjong, putera Thio Sing Liong dari istri pertama, Tan Tien Nio (sebelum 1900 - sebelum 1905).

Jejaknya yang sekarang masih dapat dilihat adalah Restoran Goodfellas di Jalan Gajahmungkur 11, Semarang. Bangunan dari tahun 1920 ini asalnya rumah tinggal Thio Thiam Tjong. Kotak surat di teras rumah masih bertuliskan nama Thio Thiam Tjong.

Untuk membuat rumah bergaya Eropa klasik itu, Thio Thiam Tjong (1896 - 1969) menyewa jasa Herman Thomas Karsten, arsitek dan perencana wilayah permukiman di Hindia Belanda yang banyak mendesain bangunan di Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Medan, dan Palembang.


PILIHAN REDAKSI






Hasil rancangan Karsten di Semarang antara lain Gedung Sobokartti, Pasar Johar, Kantor Asuransi Jiwasraya, serta permukiman Candi Baru dan Mlaten. Karyanya di Surakarta di antaranya Pasar Gede dan beberapa bagian Pura Mangkunegaran termasuk Ponten (sarana mandi cuci kakus - MCK).

Selain itu, ada juga Museum Sonobudoyo dan Stasiun Balapan di Yogyakarta, Pabrik Gula Comal di Pemalang, Kantor PT KAI Divre I Medan, dan Pasar 16 Ilir Palembang.

Sebelum dijadikan Restoran Goodfellas pada 2015, bangunan ini sempat kosong lama. Dan ketika difungsikan sebagai restoran ada sedikit penambahan tanpa mengubah struktur utama bangunan.

Penambahan itu antara lain dinding kaca di glass house, yakni ruangan dengan pemandangan pepohonan, kota bawah, dan tempat penjernihan air Gajahmungkur milik PDAM.


Thio Thiam Tjong lahir di Semarang, 4 April 1896, dari keluarga kaya pengusaha properti dan eksportir rempah-rempah Thio Sing Liong pemilik firma N.V. Thio Sing Liong.

Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang memadai, Thio Thiam Tjong mendapat pendidikan yang bagus hingga ke Belanda, yakni dari Hoogere Burgerschool (HBS) di Leiden, berlanjut selama tiga tahun di Delft Technische Hogeschool.


Dalam Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches (1995) yang ditulis Leo Suryadinata, disebutkan bahwa Thiam Tjong belum lulus sekolah tinggi di Delft sudah pulang ke Semarang pada 1922 untuk mengambil alih bisnis ayahnya, lantas mengembangkannya.

Pada 1933 Thio Thiam Tjong diangkat menjadi direktur. Dia juga menjabat sebagai komisaris di perusahaan asuransi Loyd Indonesia yang bangunannya berlokasi di Jl Kepodang, Semarang.

Thio Thiam Tjong juga aktif di organisasi masyarakat Tionghoa. Pada 1927, dia bersama para peranakan lain yang berpendidikan Belanda mengadakan Kongres Chung Hwa, yang jadi cikal bakal terbentuknya Chung Hwa Hui (CHH) pada 1928. Dia terpilih sebagai anggota dewan pusat.

Dalam Ensiklopedi Umum (edisi II, cetakan pertama, 1977) yang ditulis Mr. Ag. Pringgodigdo, CHH adalah perhimpunan Tionghoa berpendidikan Belanda dari berbagai latar belakang profesi. CHH didirikan untuk memajukan kedudukan sosial, ekonomi, dan politik orang-orang Tionghoa golongan berada. Karenanya tidak banyak berhubungan dengan golongan Tionghoa kebanyakan.

Sikap politik CHH cenderung pro-Belanda ketimbang Indonesia. Berseberangan dengan golongan Sin Po yang perasaan nasional Tiongkoknya sangat kuat.

Pada 1930-an, Thio Thiam Tjong terpilih sebagai ketua cabang CHH Semarang dan menjadi anggota Dewan Provinsi Jawa Tengah.


Selain di dunia politik, Thio Thiam Tjong punya perhatian pada masalah sosial dan pendidikan masyarakat Tionghoa. Pada 1928, dia menjabat Ketua Dewan Sekolah Hua-ying Chung-hsuch (Sekolah Tionghoa berbahasa Inggris, sekarang SMA Negeri 5 Semarang), dan tahun 1936 menjadi Ketua Dewan Sekolah Chung-hua Hsuch-hsiao Semarang.

Perannya di lingkaran bisnis juga diakui luas. Dari tahun 1930 hingga 1934 Thio Thiam Tjong terpilih sebagai kepala Siang Hwee (badan perdagangan Tionghoa) Semarang.

Dalam kesehariannya, Thio Thiam Tjong banyak mengajarkan demokrasi kepada masyarakat, sebuah paham baru yang berhasil mengubah Tiongkok dari kekaisaran menjadi republik pada 1912.

Thio Thiam Tjong memiliki kantor bisnis di Tiongkok dan beberapa kali ke Negeri Tirai Bambu. Thiam Tjong pun aktif di gerakan anti-Jepang.

Dia mengetuai Chiu-kuo Hou-yuan Hui (Selamatkan Negeri dari Garis Belakang) dan Yayasan Amal Tiongkok (cabang Semarang) untuk mendukung perlawanan terhadap Jepang di Manchuria. Sumbangan dari perusahaannya, firma N.V. Thio Sing Liong, selalu yang terbesar.

Sebelum serangan Jepang atas Jawa, Pemerintah Hindia Belanda membentuk pasukan keamanan lokal. Thio Thiam Tjong ditunjuk jadi komandan utama.

Ketika Jepang berhasil menaklukkan Semarang, Thiam Tjong mundur ke Ambarawa. Dia ditangkap Jepang dan sepanjang 1942-1945 ditahan di kamp internir di Cimahi bersama para tokoh Tionghoa lainnya.

Selama jadi interniran itulah Thiam Tjong belajar bahasa Mandarin. Sikap dan pendiriannya yang teguh, jujur, bijaksana, sekaligus tegas dalam memelihara suasana bertoleransi sesama tahanan dari berbagai latar belakang menyebabkannya terpilih sebagai kepala kamp tahanan.

Di sini Thiam Tjong juga jadi mengenal banyak tokoh Tionghoa, yang menjadi landasan kepemimpinan nasionalnya setelah dia dibebaskan.


Tahun 1945, Jepang, yang kalah dalam Perang Dunia II, angkat kaki dari Jawa. Belanda nebeng NICA (Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) kembali ke bekas tanah jajahan, ingin berkuasa lagi.

Gubernur Jenderal H. J. Van Mook yang tahu popularitas Thio Thiam Tjong di tengah masyarakat Tionghoa Indonesia berikut pandangannya yang moderat dalam hal politik, mengundang Thiam Tjong ke Jakarta. Dia meminta Thiam Tjong menjadi penasihatnya selama masa pemerintahan NICA.

Atas desakan para tokoh Tionghoa lainnya Thio Thiam Tjong menerima tawaran Van Mook tersebut.

Pada 1948, Thio Thiam Tjong mendirikan Persatuan Tionghoa (PT) dengan tujuan mempersiapkan masyarakat Tionghoa Indonesia terhadap perubahan situasi politik. Namanya memang masih populer, tapi cuma sebentar. Begitu pasukan Belanda ditarik, serta bermunculannya tokoh-tokoh nasional Indonesia, lenyaplah pengaruh Thiam Tjong.

Masa lalu sebagai penasihat Van Mook membuat Thio Thiam Tjong tidak populer di mata para nasionalis Indonesia. Bahkan ketika PT beralih rupa menjadi Partai Demokrat Tionghoa Indonesia (PDTI, setelah 1950) dan masih diketuai Thio Thiam Tjong, suara partai ini tak didengar.

Pada 1954 ia ikut mendirikan Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki) dan menjadi salah seorang pengurus pusatnya. Hingga Baperki dibubarkan tahun 1966, Thiam Tjong tetap tak punya pengaruh hingga akhirnya tersingkir dari tatanan politik negeri ini.

Thio Thiam Tjong kemudian menekuni bisnis dan dunia pendidikan. Pada 1957, bersama tokoh Tionghoa lainnya dia membentuk komite pendirian Universitas Tarumanegara di Jakarta.

Thio Thiam Tjong menikah dengan Goei Hoen Yang (1902 - 1945). Setelah Goei Hoen Yang meninggal karena sakit, Thiam Tjong menikahi adik iparnya, Goei Lee Ging (1903 -1985).

Thio Thiam Tjong wafat di Belanda pada 22 September 1969 tanpa punya keturunan dan dimakamkan di sana.

Sepeninggal sang suami, Goei Lee Ging pindah ke Jakarta. Rumah besar di Gajangmungkur, Semarang diwariskan ke keluarga Goei. Namun sekarang bangunan karya Thomas Karsten itu bukan lagi milik keluarga Goei.

Wednesday, 22 January 2020

22 January 2020, Wednesday




Bacaan ku hari ini. Di baca dalam 2 versi bahasa. Guna dan kegunaannya adalah Meningkatkan Daya Bahasa English ku.





Christopher Columbus









Famed Italian explorer Christopher Columbus discovered the 'New World' of the Americas on an expedition sponsored by King Ferdinand of Spain in 1492.

Who Was Christopher Columbus?
Christopher Columbus was an Italian explorer and navigator. In 1492, he sailed across the Atlantic Ocean from Spain in the Santa Maria, with the Pinta and the Niña ships alongside, hoping to find a new route to India. 
Between 1492 and 1504, he made a total of four voyages to the Caribbean and South America and has been credited – and blamed – for opening up the Americas to European colonization.
Early Years 
Columbus was born in 1451 in the Republic of Genoa, part of what is now Italy. In his 20s he moved to Lisbon, Portugal, and later resettled in Spain, which remained his home base for the duration of his life.
Columbus first went to sea as a teenager, participating in several trading voyages in the Mediterranean and Aegean seas. One such voyage, to the island of Khios, in modern-day Greece, brought him the closest he would ever come to Asia.
His first voyage into the Atlantic Ocean in 1476 nearly cost him his life as the commercial fleet he was sailing with was attacked by French privateers off the coast of Portugal. His ship was burned and Columbus had to swim to the Portuguese shore. 
He made his way to Lisbon, Portugal, where he eventually settled and married Felipa Perestrello. The couple had one son, Diego, around 1480. His wife died soon after, and Columbus moved to Spain. He had a second son, Fernando, who was born out of wedlock in 1488 with Beatriz Enriquez de Arana.
After participating in several other expeditions to Africa, Columbus gained knowledge of the Atlantic currents flowing east and west from the Canary Islands. 
Columbus' Route
The Asian islands near China and India were fabled for their spices and gold, making them an attractive destination for Europeans – but Muslim domination of the trade routes through the Middle East made travel eastward difficult. 
Columbus devised a route to sail west across the Atlantic to reach Asia, believing it would be quicker and safer. He estimated the earth to be a sphere and the distance between the Canary Islands and Japan to be about 2,300 miles. 
Many of Columbus' contemporary nautical experts disagreed. They adhered to the (now known to be accurate) second-century B.C. estimate of the Earth's circumference at 25,000 miles, which made the actual distance between the Canary Islands and Japan about 12,200 statute miles. 
Despite their disagreement with Columbus on matters of distance, they concurred that a westward voyage from Europe would be an uninterrupted water route.
Columbus proposed a three-ship voyage of discovery across the Atlantic first to the Portuguese king, then to Genoa and finally to Venice. He was rejected each time. 
In 1486, he went to the Spanish monarchy of Queen Isabella of Castile and Ferdinand II of Aragon. Their focus was on a war with the Muslims, and their nautical experts were skeptical, so they initially rejected Columbus. 
The idea, however, must have intrigued the monarchs, for they kept Columbus on a retainer. Columbus continued to lobby the royal court, and soon the Spanish army captured the last Muslim stronghold in Granada in January of 1492. Shortly thereafter, the monarchs agreed to finance his expedition. 
Ships
In late August of 1492, Columbus left Spain from the port of Palos de la Frontera. 
He was sailing with three ships: Columbus in the larger Santa Maria (a type of ship known as a carrack), with the Pinta and the Niña (both Portuguese-style caravels) alongside. 
When Did Columbus Discover America? 
On October 12, 1492, after 36 days of sailing westward across the Atlantic, Columbus and several crewmen set foot on an island in the present-day Bahamas, claiming it for Spain. 
There his crew encountered a timid but friendly group of natives who were open to trade with the sailors, exchanging glass beads, cotton balls, parrots and spears. The Europeans also noticed bits of gold the natives wore for adornment.
Columbus and his men continued their journey, visiting the islands of Cuba (which he thought was mainland China) and Hispaniola (now Haiti and the Dominican Republic, which Columbus thought might be Japan) and meeting with the leaders of the native population. 
During this time, the Santa Maria was wrecked on a reef off the coast of Hispaniola. With the help of some islanders, Columbus' men salvaged what they could and built the settlement Villa de la Navidad ("Christmas Town") with lumber from the ship. 
Thirty-nine men stayed behind to occupy the settlement. Convinced his exploration had reached Asia, he set sail for home with the two remaining ships. Returning to Spain in 1493, Columbus gave a glowing, somewhat exaggerated report and was warmly received by the royal court. 
 Voyages
In 1493, Columbus took to the seas on his second expedition and explored more islands in the Caribbean Ocean. Upon arrival at Hispaniola, Columbus and his crew discovered the Navidad settlement had been destroyed with all the sailors massacred. 
Spurning the wishes of the local queen, who found slavery offensive, Columbus established a forced labor policy over the native population to rebuild the settlement and explore for gold, believing it would prove to be profitable. His efforts produced small amounts of gold and great hatred among the native population. 
Before returning to Spain, Columbus left his brothers Bartholomew and Diego to govern the settlement on Hispaniola and sailed briefly around the larger Caribbean islands further convincing himself he had discovered the outer islands of China.
It wasn't until his third voyage that Columbus actually reached the mainland, exploring the Orinoco River in present-day Venezuela. Unfortunately, conditions at the Hispaniola settlement had deteriorated to the point of near-mutiny, with settlers claiming they had been misled by Columbus' claims of riches and complaining about the poor management of his brothers. 
The Spanish Crown sent a royal official who arrested Columbus and stripped him of his authority. He returned to Spain in chains to face the royal court. The charges were later dropped, but Columbus lost his titles as governor of the Indies and, for a time, much of the riches made during his voyages.
Final Voyage
After convincing King Ferdinand that one more voyage would bring the abundant riches promised, Columbus went on what would be his last voyage in 1502, traveling along the eastern coast of Central America in an unsuccessful search for a route to the Indian Ocean. 
A storm wrecked one of his ships, stranding the captain and his sailors on the island of Cuba. During this time, local islanders, tired of the Spaniards' poor treatment and obsession with gold, refused to give them food. 
In a spark of inspiration, Columbus consulted an almanac and devised a plan to "punish" the islanders by taking away the moon. On February 29, 1504, a lunar eclipse alarmed the natives enough to re-establish trade with the Spaniards. A rescue party finally arrived, sent by the royal governor of Hispaniola in July, and Columbus and his men were taken back to Spain in November of 1504.
In the two remaining years of his life following his last voyage to the Americas, Columbus struggled to recover his lost titles. Although he did regain some of his riches in May of 1505, his titles were never returned. 
Death
Columbus probably died of severe arthritis following an infection on May 20, 1506, still believing he had discovered a shorter route to Asia.
Columbian Exchange: A Complex Legacy
Columbus has been credited for opening up the Americas to European colonization - as well as blamed for the destruction of the native peoples of the islands he explored. Ultimately, he failed to find that what he set out for: a new route to Asia and the riches it promised. 
In what is known as the Columbian Exchange, Columbus’ expeditions set in motion the widespread transfer of people, plants, animals, diseases and cultures that greatly affected nearly every society on the planet. 
The horse from Europe allowed Native American tribes in the Great Plains of North America to shift from a nomadic to a hunting lifestyle. Wheat from the Old World fast became a main food source for people in the Americas. Coffee from Africa and sugar cane from Asia became major cash crops for Latin American countries. And foods from the Americas, such as potatoes, tomatoes and corn, became staples for Europeans and helped increase their populations. 
The Columbian Exchange also brought new diseases to both hemispheres, though the effects were greatest in the Americas. Smallpox from the Old World decimated millions of the Native American population to mere fractions of their original numbers. This more than any other factor allowed for European domination of the Americas. 
The overwhelming benefits of the Columbian Exchange went to the Europeans initially and eventually to the rest of the world. The Americas were forever altered and the once vibrant cultures of the Native American civilizations were changed and lost, denying the world any complete understanding of their existence.
Santa Maria Discovery Claim
In May 2014, Columbus made headlines as news broke that a team of archaeologists may have found the Santa Maria off the north coast of Haiti. Barry Clifford, the leader of this expedition, told the Independent newspaper that "all geographical, underwater topography and archaeological evidence strongly suggests this wreck is Columbus' famous flagship the Santa Maria." 
After a thorough investigation by the U.N. agency UNESCO, it was determined the wreck dates from a later period and was located too far from shore to be the Santa Maria.




-----------------------------------------------------------



Christopher Columbus dalam sejarah dikenal dunia sebagai penemu dari benua Amerika. Namun sebetulnya ada banyak fakta yang membuktikan bahwa ia bukanlah orang pertama yang menemukan Benua Amerika tersebut. Namun kisah petualangan Christopher Colombus sangat menarik untuk disimak.

 
https://www.biografiku.com/biografi-cristopher-colombus/


Biodata Christopher Columbus


Nama Lengkap : Christopher Columbus
Lahir : Genova, Italia, 1451
Meninggal : Valladolid, Spanyol, 20 Mei 1506
Orang Tua : Domenico Colombo (Ayah), Susanna Fontanarossa (ibu)
Saudara : Giovanni Pellegrino Giacomo, Bartholomew, Bianchinetta Columbus
Istri : Filipa Moniz Perestrelo (1479)
Anak : Diego Columbus, Ferdinand Columbus
Agama : Katolik Roma
Biografi Christopher Columbus
Christopher Columbus lahir pada tanggal 30 Oktober 1451 dan wafat pada tanggal 20 Mei 1506. Christopher Columbus adalah seorang penjelajah dan pedagang yang menyeberangi Samudra Atlantik dan sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492 di bawah bendera Castilian Spanyol.
Ia percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat. Oleh karena ia ia mencoba untuk mengarungi dunia untuk melihat apa yang belum dilihatnya dan kemudian menulisnya dalam sebuah catatan perjalanan.
Columbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang ia dapati sudah diduduki. Ia juga bukan orang Eropa pertama yang sampai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada abad ke 11 dan mendirikan koloni L’Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat.
Terdapat perkiraan bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Columbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.
Cristopher Colombus dan Penemuan Benua Amerika
Christopher Columbus, dalam upaya mencari jalan dari Eropa ke Timur, tak sengaja menemui benua Amerika yang membuatnya lebih berpengaruh dalam sejarah dunia, di luar dugaannya sendiri.


Jalur Pelayaran Christopher Columbus
Penemuannya sekaligus merupakan mahkota eksplorasi dan kolonisasi Dunia Baru dan sekaligus pula merupakan tonggak penting dalam sejarah.
Colombus bagaikan membuka pintu bagi bangsa Eropa dua benua untuk pemukiman baru, menyebar penduduk dan menyediakan sumber kekayaan mineral dan isi bumi yang pada gilirannya mengubah wajah Eropa. Berbarengan dengan itu, penemuannya juga mengakibatkan hancurnya kebudayaan bangsa Indian.
Dalam jangka panjang, penemuan itu melahirkan satu bangsa baru di benua belahan Barat, yang dengan amat cepatnya membedakan diri dengan bangsa Indian selaku penduduk asli. Walhasil, Colombus membawa perubahan besar bagi bangsa-bangsa di Dunia Lama.
Kisah Perjalanan Cristopher Colombus
Garis besar kisah Colombus bukan masalah baru. Tatkala berangkat dewasa, dia menjadi nakhoda kapal dan seorang navigator yang cekatan.
Akhirnya Colombus yakin bukan mustahil menemukan jalan lebih praktis ke daerah Asia di timur dengan cara berlayar ke arah barat melintasi Samudra Atlantik dan dia dengan tekun merintis tekadnya.
Tentu saja niat besar ini tidak bakal terlaksana tanpa biaya cukup. Karena itulah Colombus membujuk Ratu Isabella I menyediakan anggaran untuk ekspedisi percobaannya.
Kapalnya melepas sauh pelabuhan Spanyol tanggal 3 Agustus 1492. Melabuh pertama di Kepulauan Canary di lepas pantai Afrika. Membongkar sauh di Kepulauan Canary tanggal 6 September dan berlayar laju arah ke barat.



Pendaratan Columbus di Amerika
Sebuah pelayaran yang bukan main panjang, sehingga tidak aneh jika para awak kapal merasa ngeri dan kepingin balik saja. Colombus? Tidak! Perjalanan mesti diteruskan, sekali layar terkembang pantang digulung.

Dan tanggal 2 Oktober 1492 bagaikan seutas sutera hijau daratan tampak di haluan. Colombus kembali ke Spanyol bulan Maret berikutnya dari penjelajahan yang dahsyat itu disambut orang dengan penuh penghormatan.

Sesudah itu dia melakukan serentetan pelayaran melintas Atlantik dengan harapan menjejakkan kaki di Cina dan Jepang. Tetapi sia-sia! Colombus tetap bersiteguh pada pikirannya bahwa dia sudah menemukan jalur perjalanan ke Asia Timur jauh sebelum orang lain sadar.

Ratu Isabella menjanjikan Colombus jadi gubernur di pulau mana pun yang ditemuinya. Tetapi, selaku administrator dia betul-betul tidak becus sehingga dipecat dari jabatannya dan dikirim pulang ke Spanyol dengan tangan terbelenggu.

Tetapi, sesampainya di Spanyol dia dibebaskan hanya saja tak pernah diberi jabatan lagi. Kabar angin mengatakan Colombus mati dalam kemiskinan tanpa ada dana apa pun. Tatkala kematiannya di tahun 1506 –kabar lain lagi– ada jugalah sedikit harta kekayaannya.

Kapal Cristopher Colombus Menuju Dunia Baru

Jelas, pelayaran pertama Colombus merupakan perubahan revolusioner bagi sejarah Eropa, dan malahan punya pengaruh lebih besar bagi Benua Eropa. Anak-anak sekolah semua menghafal tahun 1492 merupakan tahun penting.

Salah satu keberatan adalah karena bukannya Colombus orang Eropa pertama yang menemukan Dunia Baru. Leif Ericson, pelaut Viking, berabad-abad sebelum Colombus sudah menjejakkan kaki di Benua Amerika dan bolehlah dipercaya beberapa orang Eropa lain juga sudah menyeberangi Samudera Atlantik di masa-masa antara Leif Ericson dan Colombus.

Dari sudut sejarah, Leif Ericson bukanlah tokoh penting. Hal-hal menyangkut penemuannya belum pernah tersebar luas, begitu pula tidak meninggalkan perubahan apa pun baik di Amerika maupun Eropa.

Sebaliknya, berita penemuan Amerika oleh Colombus menyebar bagai kilat ke seluruh Eropa. Hanya beberapa tahun sekembalinya Colombus, dan sebagai akibat langsung dari penemuannya, banyak ekspedisi tambahan berdatangan di Dunia Baru dan penaklukan serta kolonisasi pun mulailah.

Seperti halnya tokoh-tokoh lain di dalam buku ini, Colombus mudah terkena gangguan pelbagai komentar seakan-akan apa yang ia lakukan orang lain juga lakukan andaikata Colombus tidak pernah hidup di dunia.

Eropa abad ke-15 M berada dalam keadaan risau dan berkemelut: dunia perdagangan berkembang, penjelajahan daerah baru tak terelakkan. Bangsa Portugis nyatanya memang aktif amat mencari arus jalan baru ke Timur, pada saat-saat menentukan sebelum Colombus.

“Pendaratan Columbus”oleh John Vanderlyn

Adalah mungkin sekali Amerika cepat atau lambat ditemukan oleh orang Eropa; bahkan mungkin sekali kalaulah ada penundaan, saatnya tidak begitu lama
.
Tetapi perkembangan berikutnya akan sangat jauh berbeda apabila Amerika ditemukan –katakanlah tahun 1510– oleh ekspedisi orang Perancis atau Inggris dan bukannya tahun 1492 oleh Colombus. Dengan dalih apa pun memang nyatanya Colombuslah orang yang menemukan benua Amerika.

Kemungkinan keberatan ketiga adalah, bahkan sebelum perjalanan Colombus banyak orang-orang Eropa abad ke-15 yang sudah maklum bahwa sesungguhnya bumi ini bulat bentuknya.

Teori ini sudah diungkapkan oleh filosof Yunani berabad-abad sebelumnya, dan pembenaran yang tak tergoyahkan dari hipotesa Aristoteles sudah cukup untuk meyakinkan kaum terpelajar Eropa di tahun 1400-an.

Sementara itu, Colombus sendiri tidak terkenal orang yang menunjukkan bahwa bumi ini bulat. (Paling tidak, dia tidak berhasil melakukannya). Dia masyhur dalam hal penemuan Dunia Baru, yang baik orang Eropa abad ke-15 atau Aristoteles tak tahu menahu adanya benua Amerika.