Wednesday, 3 June 2020

3 June 2020, Wednesday




Bacaan ku di hari ini dari sambungan di tengah malam 3 June 2020, Wednesday.




......... sambungan




TEKNIK DALAM PANJAT TEBING





5.3 ETIKA DALAM PANJAT TEBING


Dalam setiap kegiatan atau olahraga pasti ada etika atau kode etik yang harus dipatuhi apalagi olahraga yang dilakukan di alam bebas, tujuannya adalah agar proses kegiatan berjalan dengan aman dan lancar juga meminimalisir kerusakan alam yang pada akhirnya asset alam tersebut akan selalu terjaga dengan baik. Begitu juga dengan olahraga panjat tebing, beberapa etika atau kode etik tersebut antara lain :

- Pemanjatan pertama bisa melakukan pembersihan membuka jalur akan tetapi harus meminimalisir kerusakan tanaman dan bebatuan asli.
- Dilarang merusak pegangan dan pijakan
- Meminimalisir penggunaan Piton. Bor digunakan hanya sebagai alternative terakhir, begitu juga penggunaan magnesium hanya pada saat dibutuhkan saja.




VI. ORGANISASI DALAM PANJAT TEBING

Seperti halnya olahraga bola kaki dengan badan organisasi tertingginya adalah FIFA begitu juga dalam olahraga panjat tebing juga memiliki organisasinya sendiri, berikut ini penulis akan membahas mulai dari organisasi tertinggi sampai organisasi panjat tebing yang ada di Indonesia.




6.1 UIAA (Union Internationale des Associations d'Alpinisme)


UIAA adalah badan dunia yang bertanggung jawab terhadap semua masalah meliputi study dan solusi tentang gunung. Terbentuk di Chamonix, Francis pada bulan agustus tahun 1932, pada saat itu ada 20 asosiasi gunung bertemu untuk kongres alpine. Salah satu tugasnya adalah melakukan licency untuk peralatan pendaki ataupun panjat tebing. Makanya untuk saat ini semua peralatan memanjat layak digunakan kalau sudah ada lisensi dari UIAA.




6.2 IFSC (International Federation of Sport Climbing)


IFSC atau dalam bahasa indonesianya Federasi Internasional Panjat Tebing adalah sebuah badan organiasi yang terbentuk pada tanggal 27 Januari 2007 yang merupakan kelanjutan dari rapat dewan untuk kompetisi panjat tebing dunia yang didirikan pada tahun 1997. IFSC adalah sebuah organisasi not profit non pemerintah, ini adalah badan resmi dunia untuk penyelenggaraan kompetisi memanjat tingkat olimpiade. Tujuan dari badan ini adalah untuk mengatur, mengarahkan, mempromosikan, dan melakukan pengembangan terus menerus terhadap olahraga panjat tebing dan kompetisinya di seluruh dunia.




6.3 FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia)



FPTI adalah badan tertinggi yang menaungi olahraga panjat tebing di indonesia, terbentuk tanggal 21 april 1998. Tujuan utama dari organisasi ini adalah melakukan pembinaan demi tercapainya prestasi dalam olahraga panjat tebing baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu FPTI juga bertujuan memupuk persaudaraan dan persahabatan antar bangsa. FPTI sendiri sudah menjadi anggota UIAA pada tahun 1992, dan dua tahun setelahnya baru menjadi anggota KONI yaitu tahun 1994, dan menjadi anggota IFSC pada tahun 2007. Sampai saat ini FPTI sudah memiliki 25 Pengurus Cabang (PENGCAB) mulai dari Aceh sampai Papua dan mungkin akan terus bertambah.




6.4 BSAPI (Badan Standarisasi Pemanjat Indonesia)


BSAPI adalah lembaga independen yang bertugas mengembangkan, memelihara, dan mengelola standar pemanjat indonesia. Fungsi dari BSAPI ini antara lain menerbitkan dan mengelola database untuk aktifitas, peralatan dan juga fasilitas olahraga panjat tebing di Indonesia. Dengan standard an sertifikasi dari BSAPI masyarakat pengguna mendapat kepastian hukum mengenai status pelaku aktifitas, fasilitas atau pembuat produk panjat tebing.




6.5 LPS (Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi) Panjat Tebing Indonesia


LPS panjat tebing Indonesia adalah sebuah lembaga independen yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 2010 dan menjadi sebuah lembaga dengan akte notaris yang dibuat tanggal 9 mei 2011. Tujuan utama dari lembaga ini adalah mengelola pelatihan dan sertifikasi panjat tebing di Indonesia. Disetiap propinsi ada pengurus tingkat kota ataupun kabupaten. LPS Panjat tebing Indonesia sudah mendapat akreditasi dari Lembaga Akreditasi Nasional Keolahragaan (LANKOR).




VII. BAGIAN - BAGIAN DARI PERMUKAAN TEBING

Dalam olahraga panjat tebing tentu yang menjadi media tempat memanjat adalah tebing kalau dinding namanya panjat dinding, seorang pemanjat yang baik tentu harus mengetahui seluk beluk tentang olahraga yang digemarinya, termasuk juga pengetahuan tentang media tebing itu sendiri. Ini penting untuk diketahui karena disitulah nanti tempat kita berpegang juga berpijak sewaktu memanjat. Sebuah tebing memiliki bagian-bagiannya sehingga membentuk tebing yang utuh mulai dari bagian bawah sampai atas, dibawah ini adalah bagian-bagian dari permukaan tebing yang harus diketahui :