Saturday, 6 June 2020

6 June 2020, Saturday





Bacaan ku di hari ini dari sambungan kemarin 5 June 2020, Friday




......... sambungan kemarin




TEKNIK DALAM PANJAT TEBING






8.3 MELAKUKAN PENDINGINAN


Setelah melakukan latihan pemanjatan maka lakukanlah pendinginan, pendinginan pasca latihan berfungsi untuk mengembalikan fungsi otot kembali ke keadaan normal dan juga berfungi untuk membakar asam laktat yang melekat di setiap tendon-tendon, asam laktat ini lah yang mengakibatkan munculnya rasa nyeri pada otot keesokan harinya. Lakukan pendinginan selama 5 menit sampai 15 menit selesai latihan.




IX. TEKNIK DASAR UMUM DALAM OLAHRAGA PANJAT TEBING


Teknik dasar yang umum dalam panjat tebing disini yaitu hanya sebatas teknik gerakan dalam memanjat, hal ini harus dipahami ketika hendak memanjat tujuannya adalah agar proses memanjat menjadi lebih efektif jadi tidak ada energy yang terbuang percuma. Walaupun dalam prakteknya tidak semua ketentuan-ketentuan dasar ini akan selalu dijumpai karena perbedaan jalur dan karakter setiap tebing akan tetapi prinsip dasar ini akan sangat membantu. Prinsip dasar yang harus diketahui adalah :


- Pertahankan 3 (tiga) titik kontak, saat memanjat ada 4 (empat) titik kontak yaitu kedua tangan dan kaki dan dalam proses memanjat sangat penting untuk tetap mempertahankan setidaknya 3 titik kontak, yaitu 1 (satu) kontak mencari pegangan atau pijakan sementara 3 (tiga) lainnya tetap menempel pada tebing. Cara seperti ini sangat membantu agar otot tidak mudah lelah ditambah lagi dengan mendapatkan titik keseimbangan yang sempurna.


- Saat menggenggam pegangan pada tebing usahakan posisi tangan selalu lurus, gunakan jangkauan setinggi-tingginya dalam menggapai pegangan, ingat fungsi tangan agar kita tetap menempel bukan menarik pegangan yang menbuat siku menjadi bengkok karena hal ini akan membuat otot tangan cepat lemas. Setelah meraih pegangan segera jatuhkan badan dengan menekuk kedua lutut dengan demikian posisi tangan akan menjadi lurus. Dengan posisi ini kerja otot tangan akan berkurang karena dibantu oleh otot bahu dan dada.


- Memanjat menggunakan kaki bukan dengan tangan, ini prinsip dasar memanjat yang terkadang sering dilupakan oleh pemanjat terutama pemanjat pemula. Ibarat memanjat tangga vertical seperti tangga di tower telekomunikasi, kita menggunakan kaki untuk memanjat yaitu dengan meletakkan kaki di anak tangga lebih dahulu baru mendorongnya keatas dan selalu kaki yang pertama di gerakkan baru diikuti dengan perpindahan tangan, ini karena tangan hanya digunakan agar kita tetap menempel di tangga tersebut. jangan terbalik, bisa dibayangkan betapa sulitnya untuk naik anak tangga tersebut menggunakan tarikan tangan sementara kaki hanya sekedar menempel tidak bekerja. begitu juga saat memanjat tebing gunakan kaki untuk menambah ketinggian bukan tangan, maksimalkan kerja kaki adalah cara paling baik dalam proses memanjat.

- Dalam penguasaan teknik memanjat, pengetahuan tentang medan pemanjatan sangatlah penting, mengetahui jenis batuan tebing akan sangat membantu menentukan teknik apa yang diperlukan untuk menyelesaikan jalur tersebut, juga kemampuan membaca jalurpun harus diasah terus menerus agar pemanjatan menjadi efesien. Prinsipnya 1 (satu), biarkan tebing yang mendikte kita untuk bergerak biarkan tebing yang mengarahkan kita agar harus melakukan ini dan itu, proses inilah yang membuat pemanjat lebih dekat dan bersahabat dengan alam. Oleh karena itu mengetahui nama-nama gerakan, pegangan, dan pijakan menjadi sangat perlu dengan demikian kita akan mengetahui setiap teknik yang akan digunakan untuk menyelesaikan pemanjatan tersebut. Lagipula dengan mengetahui nama-nama gerakan, pegangan dan pijakan dalam memanjat kita akan mudah untuk berkomunikasi dengan pemanjat lain tentang bagaimana menyelesaikan satu jalur panjat tertentu.

- Aba-aba dalam panjat tebing adalah cara seorang pemanjat berkomunikasi dengan rekan memanjatnya, bisa dengan belayer ataupun dengan memanjat lainnya. Hal ini penting agar tidak terjadi misskomunikasi saat proses memanjat, jangan biasakan berkomunikasi dengan cara sendiri yang hanya dimengerti oleh kalangan sendiri saja, akan tetapi gunakan bahasa yang telah disepakati dan telah digunakan oleh sesama pemanjat diseluruh dunia.